Class adalah struktur dasar dari pemrograman berorientasi objek yang mendefinisikan variable dan method-method pada seluruh objek tertentu. Class juga mendefinisikan tipe data baru untuk menciptakan model dari objek yang dibuat sesuai dengan tipe data baru tersebut. Dengan kata lain class menciptakan instant dari objek. class juga merupakan grup suatu object dengan kemiripan attributes/properties, behaviour dan relasi ke object lain.
Objek adalah instance dari class. Objek merupakan perangkat lunak yang berisi sekumpulan variable dan method-method terkait. Objek merupakan entitas yang memiliki keadaan, behaviour dan identitas yang tugasnya dirumuskan dalam suatu lingkup masalah dengan baik.
Instantiate adalah proses pembentukkan objek dari suatu class.
Instance Variable adalah variable yang ada di dalam class tetapi berada di luar method. Instance variable ini merupakan attribute dari suatu class dan mempunyai default value yang tidak perlu diinisialisasi.
Instance Method merupakan method yang hanya tersedia apabila instance dari suatu class dibuat.
Class Variable (Static Member Variables) adalah variable yang dimiliki oleh class yang dapat memiliki nilai yang sama untuk semua objek pada class yang sama dan dapat diakses oleh semua instance dari class.
Konstruktor adalah sebuah tipe khusus dari method yang digunakan untuk membuat dan menginisialisasi sebuah object baru. Konstruktor merupakan suatu method yang memiliki nama yang sama dengan nama classnya.
Pesan Tiket Mudah Murah
Sabtu, 13 November 2010
Analisis Tugas User Imterface Mesin ATM
- User Interface Mesin ATM (Mengambil Uang melalui ATM)
o Pergi ke ATM terdekat
o Masukkan kartu ke mesin ATM
o Pilih bahasa yaitu:
- Bahasa Indonesia
- Bahasa Inggris
- Tekan CANCEL untuk pembatalan
• Transaksi dibatalkan harap ambil kartu
o Masukkan pin ATM
- Tekan benar
- Tekan CANCEL untuk pembatalan
• Transaksi dibatalkan harap ambil kartu
o Silahkan pilih jumlah penarikan
- Pilih nominal yang diinginkan
- Tekan “penarikan jumlah lain” untuk jumlah lain
• Masukkan jumlah penarikan tunai yang diinginkan (dalam kelipatan Rp 50.000) maksimum Rp 1.500.000
o Tekan jika benar
- Rekening yang diinginkan
• Rekening Giro
• Rekening Tabungan
- Menu Sebelumnya
- Tekan CANCEL untuk pembatalan
• Transaksi dibatalkan harap ambil kartu
o Tekan jika salah
o Tekan CANCEL untuk pembatalan
- Transaksi dibatalkan harap ambil kartu
- Tekan “Menu Lain” untuk memilih transaksi yang diinginkan
• Ganti pin
• Transfer
• Pembayaran
• Penarikan tunai
• Informasi saldo
• Menu sebelumnya untuk kembali
o Silahkan ambil uang
o Transaksi selesai
- Perlu Transaksi lain
• Tekan jika ya
• Tekan Jika Tidak.
Hirarki Analisis Tugas
o Pergi ke ATM terdekat
o Masukkan kartu ke mesin ATM
o Pilih bahasa yaitu:
- Bahasa Indonesia
- Bahasa Inggris
- Tekan CANCEL untuk pembatalan
• Transaksi dibatalkan harap ambil kartu
o Masukkan pin ATM
- Tekan benar
- Tekan CANCEL untuk pembatalan
• Transaksi dibatalkan harap ambil kartu
o Silahkan pilih jumlah penarikan
- Pilih nominal yang diinginkan
- Tekan “penarikan jumlah lain” untuk jumlah lain
• Masukkan jumlah penarikan tunai yang diinginkan (dalam kelipatan Rp 50.000) maksimum Rp 1.500.000
o Tekan jika benar
- Rekening yang diinginkan
• Rekening Giro
• Rekening Tabungan
- Menu Sebelumnya
- Tekan CANCEL untuk pembatalan
• Transaksi dibatalkan harap ambil kartu
o Tekan jika salah
o Tekan CANCEL untuk pembatalan
- Transaksi dibatalkan harap ambil kartu
- Tekan “Menu Lain” untuk memilih transaksi yang diinginkan
• Ganti pin
• Transfer
• Pembayaran
• Penarikan tunai
• Informasi saldo
• Menu sebelumnya untuk kembali
o Silahkan ambil uang
o Transaksi selesai
- Perlu Transaksi lain
• Tekan jika ya
• Tekan Jika Tidak.
Hirarki Analisis Tugas
KERANGKA KARANGAN (OUTLINE)
Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk
dipahami. Untuk memudahkan penulis dalam menulis karangan maka dibuatlah kerangka karangan terlebih dahulu.
Kerangka karangan merupakan rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan digarap, dan merupakan rangkaian ide-ide yang
disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur.
Secara garis besar kerangka karangan dapat diungkapkan dalam 3 pokok yaitu :
- rencana garis besar
- karangan berdasarkan tingkat kepentingannya;
- Pokok-pokok yang akan dibicarakan;
- Pedoman bagi pembaca untuk mengetahui isi suatu karangan
Manfaat Kerangka Karangan:
a. Untuk menjamin penulisan bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah
b. Untuk menyusun karangan secara teratur.
Kerangka karangan membantu penulis untuk melihat gagasan-gagasan dalam sekilas pandang, sehingga dapat dipastikan apakah susunan dan hubungan timbal-balik
antara gagasan-gagasan itu sudah tepat, apakah gagasan-gagasan itu sudah disajikan dengan baik, harmonis dalam perimbangannya.
c. Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda. Setiap tulisan dikembangkan menuju ke satu klimaks tertentu. Namun sebelum mencapai klimaks
dari seluruh karangan itu, terdapat sejumlah bagian yang berbeda-beda kepentingannya terhadap klimaks utama tadi. Tiap bagian juga mempunyai klimaks
tersendiri dalam bagiannya. Supaya pembaca dapat terpikat secara terus menerus menuju kepada klimaks utama, maka susunan bagian-bagian harus diatur pula
sekian macam sehingga tercapai klimaks yang berbeda-beda yang dapat memikat perhatian pembaca.
d. Menghindari penggarapan topik dua kali atau lebih. Ada kemungkinan suatu bagian perlu dibicarakan dua kali atau lebih, sesuai kebutuhan tiap bagian
dari karangan itu. Namun penggarapan suatu topik sampai dua kali atau lebih tidak perlu, karena hal itu hanya akan membawa efek yang tidak menguntungkan;
misalnya, bila penulis tidak sadar betul maka pendapatnya mengenai topik yang sama pada bagian terdahulu berbeda dengan yang diutarakan pada bagian kemudian,
atau bahkan bertentangan satu sama lain. Hal yang demikian ini tidak dapat diterima. Di pihak lain menggarap suatu topik lebih dari satu kali hanya membuang
waktu, tenaga, dan materi. Kalau memang tidak dapat dihindari maka penulis harus menetapkan pada bagian mana topik tadi akan diuraikan, sedangkan di bagian
lain cukup dengan menunjuk kepada bagian tadi.
e. Memudahkan penulis mencari materi pembantu.
Dengan mempergunakan rincian-rincian dalam kerangka karangan penulis akan dengan mudah mencari data-data atau fakta-fakta untuk memperjelas atau membuktikan
pendapatnya. Atau data dan fakta yang telah dikumpulkan itu akan dipergunakan di bagian mana dalam karangannya itu.
Bila seorang pembaca kelak menghadapi karangan yang telah siap, ia dapat menyusutkan kembali kepada kerangka karangan yang hakekatnya sama dengan apa
yang telah dibuat penggarapnya. Dengan penyusutan ini pembaca akan melihat wujud, gagasan, struktur, serta nilai umum dari karangan itu. Kerangka karangan
merupakan miniatur atau prototipe dari sebuah karangan. Dalam bentuk miniatur ini karangan tersebut dapat diteliti, dianalisis, dan dipertimbangkan secara
menyelurih, bukan secara terlepas-lepas.
Pola Susunan Kerangka Karangan
a. Pola Alamiah
Susunan atau pola alamiah adalah suatu urutan unit-unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan yang nyata di alam. Sebab itu susunan alamiah dapat dibagi
lagi menjadi tiga bagian utama, yaitu berdasar urutan ruang, urutan waktu, dan urutan topik yang ada.
1) berdasar urutan ruang
contoh :
Topik: Tanah longsor
Tujuan: Untuk mengetahui lokasi tanah lonsor.
Tema: Beberapa lokasi tanah longsor di dunia
2) berdasar urutan waktu
contoh :
Topik: masyarakat
Tujuan: untuk mengetahui perkembangan masyarakat
Tema: Perkembangan masyarakat dari jaman ke jaman.
3) berdasar urutan topik yang ada
contoh :
Topik: Penyakit
Tujuan: Untuk mengetahui berbagai penyakit di Indonesia
Tema: Berbagai penyakit di Indonesia
b. Pola Logis
Pola logis berdasar urutan:
1) klimaks – anti klimaks
contoh :
Topik: Banjir
Tujuan: Untuk mengetahui akibat banjir
Tema: Banjir dan akibatnya
2) umum – khusus
contoh :
Topik: Pendidikan
Tujuan: Untuk mengetahui pendidikan di masyarakat
Tema: Pendidikan di masyarakat
3) sebab – akibat
contoh:
Topik: Premanisme di Jakarta
4) proses
5) dan lain-lain.
Syarat Kerangka Karangan yang baik:
a. Tesis atau Pengungkapan Maksud harus jelas
Pilihlah topik yang merupakan hal yang khas, kemudian tentukan tujuan yang jelas. Lalu buatlah tesis atau pengungkapan maksud.
b. Tiap unit hanya mengandung satu gagasan.
Bila satu unit terdapat lebih dari satu gagasan, maka unit itu harus dirinci.
Referensi :
it-kosongsatu.com/kk.doc
id.wikipedia.org/wiki/Karangan
purpurin.files.wordpress.com/2008/04/kk-formal.ppt
dipahami. Untuk memudahkan penulis dalam menulis karangan maka dibuatlah kerangka karangan terlebih dahulu.
Kerangka karangan merupakan rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan digarap, dan merupakan rangkaian ide-ide yang
disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur.
Secara garis besar kerangka karangan dapat diungkapkan dalam 3 pokok yaitu :
- rencana garis besar
- karangan berdasarkan tingkat kepentingannya;
- Pokok-pokok yang akan dibicarakan;
- Pedoman bagi pembaca untuk mengetahui isi suatu karangan
Manfaat Kerangka Karangan:
a. Untuk menjamin penulisan bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah
b. Untuk menyusun karangan secara teratur.
Kerangka karangan membantu penulis untuk melihat gagasan-gagasan dalam sekilas pandang, sehingga dapat dipastikan apakah susunan dan hubungan timbal-balik
antara gagasan-gagasan itu sudah tepat, apakah gagasan-gagasan itu sudah disajikan dengan baik, harmonis dalam perimbangannya.
c. Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda. Setiap tulisan dikembangkan menuju ke satu klimaks tertentu. Namun sebelum mencapai klimaks
dari seluruh karangan itu, terdapat sejumlah bagian yang berbeda-beda kepentingannya terhadap klimaks utama tadi. Tiap bagian juga mempunyai klimaks
tersendiri dalam bagiannya. Supaya pembaca dapat terpikat secara terus menerus menuju kepada klimaks utama, maka susunan bagian-bagian harus diatur pula
sekian macam sehingga tercapai klimaks yang berbeda-beda yang dapat memikat perhatian pembaca.
d. Menghindari penggarapan topik dua kali atau lebih. Ada kemungkinan suatu bagian perlu dibicarakan dua kali atau lebih, sesuai kebutuhan tiap bagian
dari karangan itu. Namun penggarapan suatu topik sampai dua kali atau lebih tidak perlu, karena hal itu hanya akan membawa efek yang tidak menguntungkan;
misalnya, bila penulis tidak sadar betul maka pendapatnya mengenai topik yang sama pada bagian terdahulu berbeda dengan yang diutarakan pada bagian kemudian,
atau bahkan bertentangan satu sama lain. Hal yang demikian ini tidak dapat diterima. Di pihak lain menggarap suatu topik lebih dari satu kali hanya membuang
waktu, tenaga, dan materi. Kalau memang tidak dapat dihindari maka penulis harus menetapkan pada bagian mana topik tadi akan diuraikan, sedangkan di bagian
lain cukup dengan menunjuk kepada bagian tadi.
e. Memudahkan penulis mencari materi pembantu.
Dengan mempergunakan rincian-rincian dalam kerangka karangan penulis akan dengan mudah mencari data-data atau fakta-fakta untuk memperjelas atau membuktikan
pendapatnya. Atau data dan fakta yang telah dikumpulkan itu akan dipergunakan di bagian mana dalam karangannya itu.
Bila seorang pembaca kelak menghadapi karangan yang telah siap, ia dapat menyusutkan kembali kepada kerangka karangan yang hakekatnya sama dengan apa
yang telah dibuat penggarapnya. Dengan penyusutan ini pembaca akan melihat wujud, gagasan, struktur, serta nilai umum dari karangan itu. Kerangka karangan
merupakan miniatur atau prototipe dari sebuah karangan. Dalam bentuk miniatur ini karangan tersebut dapat diteliti, dianalisis, dan dipertimbangkan secara
menyelurih, bukan secara terlepas-lepas.
Pola Susunan Kerangka Karangan
a. Pola Alamiah
Susunan atau pola alamiah adalah suatu urutan unit-unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan yang nyata di alam. Sebab itu susunan alamiah dapat dibagi
lagi menjadi tiga bagian utama, yaitu berdasar urutan ruang, urutan waktu, dan urutan topik yang ada.
1) berdasar urutan ruang
contoh :
Topik: Tanah longsor
Tujuan: Untuk mengetahui lokasi tanah lonsor.
Tema: Beberapa lokasi tanah longsor di dunia
2) berdasar urutan waktu
contoh :
Topik: masyarakat
Tujuan: untuk mengetahui perkembangan masyarakat
Tema: Perkembangan masyarakat dari jaman ke jaman.
3) berdasar urutan topik yang ada
contoh :
Topik: Penyakit
Tujuan: Untuk mengetahui berbagai penyakit di Indonesia
Tema: Berbagai penyakit di Indonesia
b. Pola Logis
Pola logis berdasar urutan:
1) klimaks – anti klimaks
contoh :
Topik: Banjir
Tujuan: Untuk mengetahui akibat banjir
Tema: Banjir dan akibatnya
2) umum – khusus
contoh :
Topik: Pendidikan
Tujuan: Untuk mengetahui pendidikan di masyarakat
Tema: Pendidikan di masyarakat
3) sebab – akibat
contoh:
Topik: Premanisme di Jakarta
4) proses
5) dan lain-lain.
Syarat Kerangka Karangan yang baik:
a. Tesis atau Pengungkapan Maksud harus jelas
Pilihlah topik yang merupakan hal yang khas, kemudian tentukan tujuan yang jelas. Lalu buatlah tesis atau pengungkapan maksud.
b. Tiap unit hanya mengandung satu gagasan.
Bila satu unit terdapat lebih dari satu gagasan, maka unit itu harus dirinci.
Referensi :
it-kosongsatu.com/kk.doc
id.wikipedia.org/wiki/Karangan
purpurin.files.wordpress.com/2008/04/kk-formal.ppt
Langganan:
Postingan (Atom)