Pembangunan sektor Telematika diyakini akan memengaruhi
perkembangansektor-sektor lainnya. Sebagaimana diyakini oleh organisasi
telekomunikasi dunia, ITU, yang konsisten menyatakan bahwa dengan asumsi
semua persyaratan terpenuhi, penambahan investasi di sektor
telekomunikasi sebesar 1% akan mendorong 3 pertumbuhan ekonomi nasional
sebesar 3%. Hipotesis ini telah terbukti kebenarannya di Jepang, Korea,
Kanada, Australia, negara-negara Eropa, Skandinavia, dan lainnya. Mereka
telah memberi perhatian besar pada sektor telekomunikasi, sehingga
selain jumlah pengguna telepon (teledensity) meningkat, terjadi pula
peningkatan pertumbuhan ekonomi.
Beberapa peran telematika diantaramya:
1. Mengoptimalkan proses pembangunan. Telematika memberikan dukungan terhadap manajemen dan pelayanan kepada masyarakat berupa sarana telekomunikasi yang memuahkan masyarakat saling berinteraksi tanpa terhalang jarak. Dengan telematika, proses komunikasi menjadi mudah sehingga mudah pula untuk menyebarkan informasi dari satu daerah ke daerah lain.
2. Meningkatkan Pendapatan. Produk dan jasa teknologi telematika merupakan komoditas yang memberikan peningkatan pendapatan bagi perseorangan, dunia usaha bahkan negara dalam bentuk devisa hasil ekspor jasa dan produk industri telematika.
3. Pemersatu bangsa. Teknologi telematika mampu menyatukan bangsa melalui pengembangan sistem informasi yang menghubungkan semua institusi dan area dengan cepat tanpa terhalang jarak daerah masing-masing.
Implikasi sosial dari pemanfaatan Telematika belum dapat dirasakan
langsungoleh kelompok masyarakat miskin atau mereka yang berpenghasilan
rendah. Hal inidapat dipahami karena daya beli mereka rendah. Telematika
belum merupakankebutuhan pokok yang harus tersedia setiap hari. Dalam
kondisi ini, bagi golonganmiskin tadi Telematika masih menjadi barang
langka, mahal dan tidak berguna.Manfaat Telematika sudah dirasakan oleh
golongan terpelajar, atau mereka yangberpunya. Pada awal abad milenium
ini muncul kecenderungan kuat adanyaketergantungan terhadap informasi.
Penggunaan telekomunikasi dan teknologiinformasi khususnya Internet
sebagian besar dilakukan oleh kelompok masyarakatgolongan menengah ke
atas. Kondisi kontradiktif dalam pemanfaatan Telematikamemunculkan
fenomena yang kaya makin kaya, yang miskin makin terpuruk dantambah
miskin. Ketidak-tanggapan penentu kebijakan publik di bidang
Telematikaterhadap fenomena umum semacam inilah yang kemudian
menimbulkan jurangdigital (digital divide).
Jika kontribusi Telematika terhadap perekonomian nasional sudah ada caramengukurnya, tidak demikian halnya dengan kontribusi Telematika tehadappembangunan dan peningkatan kualitas demokrasi. Bukti empiris menunjukkanbahwa Telematika telah banyak membantu upaya masyarakat bangsa menujudemokrasi. Bentuk sederhana keterlibatan Telematika dalam demokrasi antara lainpenggunaan Short Message Service (SMS), Electronic Mail (E-mail), dalampendudukan gedung DPR/MPR oleh para aktivis mahasiswa yang berujung padaruntuhnya rezim Orde Baru. Pengembangan lebih lanjut pemanfaatan Telematikadalam mendukung upaya pendidikan politik dan demokrasi hanya dibatasi olehkemampuan manusia, bukan oleh teknologi itu sendiri. Fakta yang cukup menarik,belum banyak partai politik yang secara khusus memberi perhatian pada Telematika.Baik itu pemanfaatan sebagai sarana untuk mengelola organisasi sehingga menjadipartai modern berbasis teknologi, maupun menggunakan isu-isu kebijakan danstrategis di seputar Telematika yang dapat menarik simpati masyarakat luas.
Sumber :
http://bangunariyanto.wordpress.com/2010/01/06/peran-telematika/
http://siraith.files.wordpress.com/2011/02/sejarah-telematika.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar