Pada jaman
dahulu yaitu jaman pra sejarah manusia berkomunikasi dengan lingkungannya
secara verbal. Dan ada juga dengan menggunakan gambar-gambar atau symbol-simbol
yang terdapat pada dinding goa. Simbol-simbol atau gambar tesersebut tentu saja
memiliki arti sendiri. Seiiring dengan berkembangnya teknologi maka berkembang
juga alat komunikasi yang digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Jarak geografis kini tidak lagi menjadi penghalang dalam proses
komunikasi dan pertukaran informasi. Biaya penyimpanan dan pengantaran
informasi secara elektronik kini telah banyak ditemukan.
Komputer-komputer
digital dan media penyimpanan informasi berskala besar telah memungkinkan
terwujudnya basis data dengan kemampuan untuk memproses dan memanipulasi
informasi. Semua perkembangan teknologi ini berkaitan dengan perkembangan
telematika di Indonesia.
Peristiwa proklamasi 1945 membawa perubahan yang bagi masyarakat Indonesia, dan sekaligus menempatkannya pada situasi krisis jati diri. Krisis ini terjadi karena Indonesia sebagai sebuah negara belum memiliki perangkat sosial, hukum, dan tradisi yang mapan. Situasi itu menjadi ‘bahan bakar’ bagi upaya-upaya pembangunan karakter bangsa di tahun 50-an dan 60-an. Di awal 70-an, ketika kepemimpinan soeharto, orientasi pembangunan bangsa digeser ke arah ekonomi, sementara proses – proses yang dirintis sejak tahun 50-an belum mencapai tingkat kematangan.
Ragam bentuk telematika yang dijelaskan disini,
tidak terlepas dari perkembangannya di masa lalu. Untuk di Indonesia sendiri,
perkembangan telematika mengalami tiga periode berdasarkan fenomena yang
terjadi di masyarakat. Pertama adalah periode rintisan yang berlangsung akhir
tahun 1970-an sampai dengan akhir tahun 1980-an. Periode kedua disebut
pengenalan, rentang wktunya adalah tahun 1990-an, dan yang terakhir adalah
periode aplikasi. Periode ketiga ini dimulai tahun 2000.
- Periode Rintisan
Penggunaan
teknologi telematika oleh masyarakt Indonesia masih terbatas. Sarana
kirim pesan seperti yang sekarang dikenal sebagi email dalam suatu group,
dirintis pada tahun 1980-an. Mailinglist (milis) tertua di Indonesia dibuat
oleh Jhhny Moningka dan Jos Lukuhay, yang mengembangkan perangkat
"pesan" berbasis "unix", "ethernet", pada tahun
1983, persis bersamaan dengan berdirinya internet sebagai protokol resmi di
Amerika Serikat. Pada tahun-tahun tersebut, istilah "unix",
"email", "PC", "modem", "BBS",
"ethernet", masih merupakan kata-kata yang sangat langka.
Pada periode rintisan telematika ini
merupakan masa dimana beberapa orang Indonesia belajar menggunakan
telematika, atau minimal mengetahuinya. Tahun 1980-an, teleconference terjadwal
hampir sebulan sekali di TVRI (Televisi Republik Indonesia) yang menyajikan
dialog interaktif antara Presiden Suharto di Jakarta dengan para petani di luar
jakarta, bahkan di luar pulau Jawa. Pada pihak akademisi dan praktisi praktisi
IT (Information and Technology), merekam penggunaan internet sebaga iberikut :
Menjelang
akhir tahun 1980-an, tercatat beberapa komunitas BBS, seperti Aditya (Ron
Prayitno), BEMONET (berita modem network), JCS (Jakarta Computer Society - Jim
Filgo), dan lain-lain. Konon, Bemonet cukup populer dan bermanfaat sebagai
penghilang stress dengan milis seperti Junk/Batavia". Di kalangan
akademis, pernah ada UnInet dan CossyUninet merupakan sebuah jaringan berbasis
UUCP yang konon pernah menghubungkan Dikti, ITS, ITB, UI, UGM, UnHas, dan UT.
Cossy pernah dioperasikan dengan menggunakan X.25 dengan pihak dari Kanada.
Milis yang kemudian muncul menjelang akhir tahun 1980-an ialah the Indonesian
Development Studiesi (IDS) (Syracuse, 1988); UkIndonesian (UK, 1989); Indoznet(Australia,
1989); Isnet (1989); Janus(Indonesians@janus.berkeley.edu), yang saking besarnya
sampai punya beberapa geographical relayers; serta tentunya milis kontroversial
seperti apakabar. Jaringan internet tersebut, terhubungakan dengan radio. Medio
tahun 1980 diisi dengan komunikasi internasional melalui kegiatan radio amatir,
yang memiliki komunitas dengan nama Amatir Radio Club (ARC) Institut Teknologi Bandung (ITB). Bermodalkan
pesawattransceiver HF SSB Kenwood TS 430 dengan computer Apple II, sekitar
belasan pemuda ITB menghubungkan server BBS amatir radio seluruh dunia, agar
email dapat berjalan lancar.
- Periode Pengenalan
Periode
perkenalan berlangsung hamper 1 dasawarsa atau sekitar 10 tahun. Periode satu
dasawarsa ini, tahun 1990-an, teknologi telematika sudah banyak digunakan dan
masyarakat mengenalnya. Jaringan radio amatir yang jangkauannya sampai ke luar
negeri marak pada awal tahun 1990. Hal ini juga merupakan efek kreativitas anak
muda ketika itu, setelah dipinggirkan dari panggung politik, yang kemudian
disediakan wadah baru dan dikenal sebagai Karang Taruna. Pada sisi lain, milis
yang mulai digagas sejak tahun 1980-an, terus berkembang. Internet masuk ke Indonesia
pada tahun 1994, dan milis adalah salah satu bagian dari sebuah web.
Penggunanya tidak terbatas pada kalangan akademisi, akan tetapi sampai ke meja
kantor. ISP (Internet Service Provider) pertama di Indonesia adalah Ipteknet, dan
dalam tahun yang sama, beroperasi ISP komersil pertama, yaitu Indonet.
Teknologi
telematika, seperti computer, internet, pager, handphone, teleconference,
siaran radio dan televise internasional - tv kabel Indonesia,
mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia.
Periode pengenalan telematika ini mengalami lonjakan pasca kerusuhan Mei 1998.
3. Periode Aplikasi
Awal era millennium inilah, pemerintah Indonesia serius menaggapi
perkembangan telematika dalam bentuk keputusan politik. Kebijakan pengembangan
yang sifatnya formal "top-down" direalisasikan dengan dikeluarkannya
Keputusan Presiden No. 50 Tahun 2000 tentang Tim Koordinasi Telematika
Indonesia (TKTI), dan Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2001 tentang Pendayagunaan
Telematika. Dalam bidang yang sama, khususnya terkait dengan pengaturan dan
pelaksanaan mengenai nernagai bidang usaha yang bergerak di sector telematika,
diatur oleh Direktorat Jendral Aplikasi Telematika (Dirjen Aptel) yang
kedudukannya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Komunikasi dan
Informasi Republik Indonesia. Selanjutnya, teknologi mobile phone begitu cepat
pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki oleh hamper seluruh lapisan masyarakat Indonesia,
fungsi yang ditawarkan terbilang canggih. Muatannya antara 1 Gigabyte, dapat
berkoneksi dengan internet juga stasiun televise, dan teleconference melalui
3G. Teknologi computer demikian, kini hadir dengan skala tera (1000 Gigabyte),
multi processor, multislot memory, dan jaringan internet berfasilitas wireless
access point. Bahkan, pada café dan kampus tertentu, internet dapat diakses
dengan mudah, dan gratis.
Selama perkembangan telematika di Indonesia sekitar tiga dasawarsa
belakangan ini, membawa implikasi diberbagai bidang. Kemudahan yang disuguhkan
telematika akan meningkatkan kinerja usaha, menghemat biaya, dan memperbaiki
kualitas produk. Masyarakat juga mendapat manfaat ekonomis dan peningkatan kualitas
hidup.
Sumber :
www.gudangmateri.com/2010/08/perkembangan-telematika-di-indonesia.html
http://siraith.files.wordpress.com/2011/02/sejarah-telematika.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar