Pesan Tiket Mudah Murah

Sabtu, 16 Oktober 2010

Kalimat Efektif

Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis. Kalimat sangat mengutamakan keefektifan informasi itu sehingga kejelasan kalimat itu dapat terjamin.
Sebuah kalimat efektif mempunyai ciri-ciri khas, yaitu

- Kepaduan
adanya hubungan timbal balik yang baik dan jelas di antara unsur-unsur (kata atau kelompok kata) yang membentuk kalimat tersebut. Kepaduan dalam kalimat akan rusak karena salah menempatkan kata depan (tentang, mengenai, akan). Kepaduan juga akan rusak karena salah menempatkan kata keterangan aspek (sudah, telah, akan) atau keterangan modalitas (harus, boleh, ingin) pada kalimat pasif.
Contoh : Mahasiswa sedang membicarakan tentang materi kuliah.
Kata tentang tidaklah padu. Penggunaannya tidak diperlukan, apabila ingin menggunakannya cukup merubah kata membicarakan menjadi berbicara.
Kalimat yang padu mencangkup kepaduan pernyataan dalam kalimat itu sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.
a. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidak simetris. Oleh karena itu, kita hidari kalimat yang panjang dan bertele-tele.
b. Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam kalimat-kalimat yang berpredikat pasif persona.
c. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripad atau tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita.


- kesepadanan struktur
keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik. Kesepadanan kalimat itu memiliki beberapa ciri, seperti tercantum di bawah ini.
a. Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat dengan jelas. Ketidakjelasan subjek atau predikat suatu kalimat tentu saja membuat kalimat itu tidak efektif. Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan menghindarkan pemakaian kata depan di, dalam bagi untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan sebagainya di depan subjek.
Contoh :
- Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Salah)
- Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Benar)
b. Tidak terdapat subjek yang ganda
Contoh :
Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen. (Salah)
Dalam menyusun laporan itu saya dibantu oleh para dosen.(Benar)
c. Kalimat penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal
Contoh:
Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama. (Salah)
Kami datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama. (Benar)

- keparalelan bentuk
Yang dimaksud keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan nomina. Kalau bentuk pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba. Bentuk-bentuk kata yang sejajar dalam sebuah kalimat memperlihatkan pikiranpikiran/ gagasan-gagasan yang sejajar pula. Kesejajaran antara pikiran/gagasan dan bentuk bahasa yang dipakai dapat mempermudah pembaca untuk memahami makna kalimat.
Contoh :
Kegiatan yang telah kami lakukan adalah mengumpulkan informasi, pencarian
bahan bacaan, dan menyusun rancangan. (Salah)
Kegiatan yang telah kami lakukan adalah mengumpulkan informasi, mencari bahan
bacaan, dan menyusun rancangan. (Benar)

- ketegasan makna
Yang dimaksud dengan ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Kalimat itu member penekanan atau penegasan pada penonjolan itu. Ada berbagai cara untuk membentuk penekanan dalam kalimat yaitu :
a. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat).
b. Membuat urutan kata yang bertahap
c. Melakukan pengulangan kata (repetisi).
d. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.
e. Mempergunakan partikel penekanan (penegasan).

- kehematan kata
yaitu hemat mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan tidak berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan kalimat. Peghematan di sini mempunyai arti penghematan terhadap kata yang memang tidak diperlukan, sejauh tidak menyalahi kaidah tata bahasa.
Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan:
a. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subjek.
b. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
c. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.
d. Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.
Contoh :
Setelah makalah ini diperbaiki, makalah ini akan segera dipresentasikan. (Salah)
Setelah diperbaiki, makalah ini akan segera dipresentasikan. (Benar)

- kecermatan penalaran (tidak ambigu)
Cermat adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda. Dan tepat dalam pilihan kata. Dengan demikian, kita harus secara saksama mempertimbangkan setiap kata, kelompok kata, atau kalimat yang akan kita pakai agar pembaca memahami hal yang kita ungkapkan persis seperti yang kita maksudkan.
Contoh :
Pria dan wanita yang memakai pita akan mengikuti lomba balap karung. (Salah)
Wanita yang memakai pita dan pria akan mengikuti lomba balap karung. (Benar)

- kelogisan bahasa.
bahwa ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. Di samping harus gramatikal, kalimat juga harus logis, dalam arti, harus mengandung penalaran atau logika yang baik atau dapat diterima oleh akal sehat.
Contoh :
Pembangunan jembatan yang diperkirakan menghabiskan dana sekitar dua miliar itu
akan dibangun tahun depan. (Salah)
Pembangunan jembatan yang diperkirakan menghabiskan dana sekitar dua miliar
itu akan dilaksanakan/dilakukan/dimulai tahun depan. (Benar)

Penggunaan kalimat efektif adalah mutlak untuk digunakan agar tercapai keseragaman gagasan antara penulis dan pembaca sehingga kejelasan kalimat akan tercapai. Dengan begitu, pembaca akan dapat mengerti maksud dari kalimat yang dirangkai oleh si penulis.

Referensi :
Kalimat_dalam_bahasa_indonesia.pdf
PengertianKalimat.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

GO GO GO!

Ohchan

Ohchan