Mumi dari keluarga Raja Tut diperlihatkan dalam sebuah eksebisi di Kairo, Mesir, 17 Februari lalu. (Foto: Reuters)
KAIRO - Otoritas Amerika Serikat akan mengembalikan peti mati berisi mumi yang sudah berusia 3.000 tahun. Mumi itu telah diambil dari Mesir sejak 125 tahun lalu.
Menteri Kebudayaan Mesir Faruq Hosni, mengatakan peti mumi itu akan diserahkan kepada Kepala badan purbakala Mesir Zahi Hawass, bulan depan.
Mesir sudah meminta agar mumi dengan peti terbuat dari kayu itu dikembalikan sejak bulan lalu. Mumi yang dipercaya bernama Emus itu sudah berusia 3.000 tahun atau berada pada dinasti ke-21 pada 1081 hingga 931 sebelum masehi.
Sementara itu, Hawass menyatakan, Dinas Imigrasi dan Bea Cukai AS sudah menghubungi dirinya pada 2008. Menurut dia, mumi itu sudah berada di Florida, AS sejak 2008 yang dibeli dari seorang saudagar asal Spanyol.
Namun saudagar tersebut tidak dapat membuktikan surat kepemilikan barang bersejarah itu. Dari situ pihak imigrasi AS meyakini bahwa mumi tersebut didapat dari Mesir secara ilegal.
“Sebuah penyelidikan yang dilakukan otoritas Florida menyebutkan bahwa warga Spanyol itu memiliki hubungan dengan pihak tertentu yang memiliki Museum tentang Mesir di Barselona,” kata Hawass seperti dikutip AFP, Selasa (23/2/2010).
Dia menambahkan, tidak ada seseorang pun yang dapat membuktikan kepemilikan mumi yang hilang dari Mesir sejak 1884 ini. “Yang terbaik adalah mengembalikan kepada pemilik aslinya,” ungkap dia.
Sejak mengepalai Dewan Tinggi Purbakala Mesir pada 2002 lalu, Hawass sudah mengembalikan 6.000 barang bersejarah ke Mesir.
Sumber : http://international.okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar