Pesan Tiket Mudah Murah

Rabu, 23 Februari 2011

Karya Ilmiah dan Non Ilmiah

I. KARYA ILMIAH

Ada berbagai definisi tentang karya ilmiah sebagai berikut :

1.Dalam buku yang di tulis Drs.Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi disebutkan bahwa karya ilmiah merupakan serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian, yang sistematis berdasar pada metode ilmiah, untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang muncul sebelumnya.

2.Menurut Brotowidjoyo, karya ilmiah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut Metodologi penulisan yang baik dan benar.

3.Menurut Hery Firman, karya ilmiah adalah laporan tertulis dan ai publikasikan dipaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang teliah dilakukan oleh seorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Dari berbagai macam pengertian karya ilmiah di atas dapat disimpulkan, bahwa yang dimaksud karya ilmiah adalah, suatu karangan yang berdasarkan penelitian yang ditulis secara sistematis, berdasarkan fakta di lapangan, dan dengan menggunakan pendekatan metode ilmiah.

Ciri Karya Ilmiah
1. Empiris: informasi yang disampaikan bersifat faktual yang diperoleh berdasarkan hasil pengamatan, kajian pustaka, penelitian.
2. Sistematis: adanya keteraturan, keterkaitan, dan ketergantungan antarbagian
3. Objektif: bebas dari prasangkan perorangan/pribadi
4. Analitis: berusaha membeda-bedakan pokok soalnya ke dalam bagian yang lebih rinci.
5. Verifikatif: mengandung kebenaran ilmiah yang dapat diuji

Sikap Ilmiah
Menurut Baharuddin (1982:34) mengemukakan bahwa :”Sikap ilmiah pada dasarnya adalah sikap yang diperlihatkan oleh para Ilmuwan saat mereka melakukan kegiatan sebagai seorang ilmuwan. Dengan perkataan lain kecendrungan individu untuk bertindak atau berprilaku dalam memecahkan suatu masalah secara sistematis melalui langkah-langkah ilmiah. Sikap ilmiah itu antara lain :
1. Ingin tahu : apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya,maka ia beruasaha mengetahuinya; senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiea; kebiasaan menggunakan alat indera sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah; memperlihatkan gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen.
2. Kritis : Tidak langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat, kebiasaan menggunakan bukti – bukti pada waktu menarik kesimpulan; Tidak merasa paling benar yang harus diikuti oleh orang lain; bersedia mengubah pendapatnya berdasarkan bukti-bukti yang kuat.
3. Terbuka : Bersedia mendengarkan argumen orang lain sekalipun berbeda dengan apa yang diketahuinya.buka menerima kritikan dan respon negatif terhadap pendapatnya.
4. Objektif : Melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek itu, menjauhkan bias pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya sendiri. Dengan kata lain mereka dapat mengatakan secara jujur dan menjauhkan kepentingan dirinya sebagai subjek.
5. Menghargai karya orang lain : Tidak akan mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau bangsa lain.
6. Sikap ingin menemukan : Selalu memberikan saran-saran untuk eksprimen baru; kebiasaan menggunakan eksprimen-eksprimen dengan cara yang baik dan konstruktif; selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.
7. Sikap tekun : Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan’ tidak akan berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila belum selesai; terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.

Macam-macam Karya Ilmiah
1. Karya iImiah Pendidikan

Karya ilmiah pendidikan digunakan tugas untuk meresume pelajaran, serta sebagai persyaratan mencapai suatu gelar pendidikan. Karya ilmiah pendidikan terdiri dari:

a. Paper (Karya Tulis).

Paper atau lebih populer dengan sebutan karya tulis, adalah karya ilmiah berisi ringkasan atau resume dari suatu mata kuliah tertentu atau ringkasan dari suatu ceramah yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswanya.

Tujuan pembuatan paper ini adalah melatih mahasiswa untuk mengambil intisari dari mata kuliah atau ceramah yang diajarkan oleh dosen, penulisan paper ini agak di perdalam dengan beberapa sebab antara lain, Bab I Pendahuluan , Bab II Pemaparan Data, Bab III Pembahasan atau Analisisdan Bab IV Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

b. Pra Skripsi

Pra Skripsi adalah karya tulis ilmiah pendidikan yang digunakan sebagai persyaratan mendapatka gelar sarjana muda. Karya ilmiah ini disyaratkan bagi mahasiswa pada jenja0ng akademik atau setingkat diploma 3 ( D-3).

Format tulisannya terdiri dari Bab I Pendahuluan (latar belakang pemikiran, permasalahan, tujuan penelitian atau manfaat penelitian dan metode penelitian). Bab II gambaran umum ( menceritakan keadaan di lokasi penelitian yang dikaitkan dengan permasalahan penelitian, Bab III deskripsi data ( memaparkan data yang diperoleh dari lokasi penelitian). Bab IV analisis (pembahasan data untuk menjawab masalah penelitian). Bab V penutup ( kesimpulan penelitian dan saran )

c. Skripsi

Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta- fakta empiris-objektif baik berdasarkan peneliian langsung (observasi lapangan ) maupun penelitian tidak langsung ( study kepustakaan)[9] skripsi ditulis sebagai syarat mendapatkan gelar sarjana S1. Pembahasan dalam skripsi harus dilakukan mengikuti alur pemikiran ilmiah yaitu logis dan emperis.[10]

d. Thesis

Thesis adalah suatu karya ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dari pada skripsi, thesis merupakan syarat untuk mendapatkan gelar magister (S-2).

Penulisan thesis bertujuan mensinthesikan ilmu yng diperoleh dari perguruan tinggi guna mempeluas khazanah ilmu yang telah didapatkan dari bangku kuliah master, khazanah ini terutama berupa temuan-temuan baru dari hasil suatu penelitian secara mendalam tentang suatu hal yangmenjadi tema thesis tersebut.

e. Disertasi

Disertasi adalah suatu karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta akurat dengan analisis terinci.

Dalil yang dikemukakan biasanya dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan-sanggahan senat guru besar atau penguji pada sutu perguruan tinggi, desertasi berisi tentang hasil penemuan-penemuan penulis dengan menggunakan penelitian yang lebih mendalam terhadap suatu hal yang dijadikan tema dari desertasi tersebut, penemuan tersebut bersifat orisinil dari penulis sendiri, penulis desertasi berhak menyandang gelar Doktor.

2. Karya ilmiah Penelitian.

A, Makalah seminar.

1. Naskah Seminar

Naskah Seminar adalah karya ilmiah tang barisi uraian dari topik yang membahas suatu permasalahan yang akan di sampaikan dalam forum seminar. Naskah ini bisa berdasarkan hasil penelitian pemikiran murni dari penulisan dalam membahas atau memecahkan permasalahan yang dijadikan topik atau dibicarakan dalam seminar .[11]

2. Naskah Bersambung

Naskah Bersambung sebatas masih berdasarkan ciri-ciri karya ilmiah, bisa disebut karya tulis ilmiah. Bentuk tulisan bersambung ini juga mempunyai judul atau title dengan pokok bahasan (topik) yang sama, hanya penyajiannya saja yang dilakukan secara bersambung, atau bisa juga pada saat pengumpulan data penelitian dalam waktu yang berbeda.

B. Laporan hasil penelitian

Laporan adalah bagian dari bentuk karya tulis ilmiah yang cara penulisannya dilakukan secara relatif singkat. Laporan ini bisa di kelompokkan sebagai karya tulis ilmiah karena berisikan hasil dari suatu kegiatan penelitian meskipun masih dalam tahap awal.

C. Jurnal penelitian

Jurnal penelitian adalah buku yang terdiri karya ilmiah terdiri dari asal penilitian dan resensi buku. Penelitian jurnal ini harus teratur continue) dan mendapatkan nomor dari perpustakaannasional berupa ISSN(international standard serial number).

II. KARANGAN NON ILMIAH
Karangan non ilmiah: karangan yang tidak terikat padakarangan baku, Misal: anekdot, opini, dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan naskah drama.Karya non ilmiah sangat bervariasi topic dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum, ditulis berdasarkan fakta pribadi, umumnya bersifat subyektif, gaya bahasanya bias konkret atau abstrak, gaya bahasanya formal dan popular.

ciri-ciri karangan non ilmiah :
1. Karya nonilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum.
2. Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif.
3. ahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis.
4. Karya nonilmiah bersifat:
a. Emotif : kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
b. Persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
c. Deskriptif : pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
d. Kritik tanpa dukungan bukti.

Macam-macam Karya Non Ilmiah :
- Dongeng : merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya.

- Cerpen : suatu bentuk naratif fiktif. Cerita pendek dan cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang.

- Novel : sebuah karya fiksi promsa yang tertulis dannaratif. Biasanya dalam bentuk cerita.

- Drama : suatu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh aktor

- Roman : sejenis karya sastra dalam bentuk prosa atau gancaran yang isinya melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing.


Sumber :
http://mgmp1.wordpress.com/
http://makalahdanskripsi.blogspot.com/
http://fuad30.blog.friendster.com/
http://blogbahrul.wordpress.com/2007/11/28/sikap-ilmiah/
http://noorifada.files.wordpress.com/
http://rieztyoga.blogspot.com/

Minggu, 20 Februari 2011

BBG solusi Mahalnya BBM

Baru-baru ini harga BBM naik karena harga minyak dunia yang melambung, yaitu mencapai mencapai US$104,52 per barel pada awal tahun ini. Naiknya harga minyak dunia ini akan berpengaruh terhadap komoditas-komoditas yang nantinya akan berpengaruh terhadap kenaikan harga barang kebutuhan sehari-hari. Penggunaan BBM telah menjadi suatu kebiasaan masyarakat Indonesia. Padahal banyak kerugian yang ditimbulkan oleh BBM ini, diantaranya harganya yang mahal, pembakarannya yang tidak sempurna yang dapat menyebabkan polusi udara, dan belum lagi persediaannya yang makin lama kian menipis. Ketergantungan ini sangatlah tidak baik mengingat keberadaan BBM dan dampak yang ditimbulkannya.

Ada baiknya masyarakat Indonesia diperkenalkan dengan bahan bakar alternatif pengganti BBM, dengan harga yang terjangkau dan ramah lingkungan. Tidak perlu susah-susah mencari. Marilah berkenalan dengan BBG - Bahan Bakar Gas yang sudah tidak asing lagi. Penggunaan BBG memang belum memasyarakat dan masih digunakan oleh kalangan tertentu. Dan sebagian masyarakat masih enggan menggunakannya karena alasan mesin kendaraan yang memang berbahan bakar minyak. Tak perlu khawatir, karena kita dapat menggunakannya dengan memasang konverter pada kendaraan bermotor. Jadi bisa multifungsi, BBM bisa, BBG juga bisa. Namun yang menjadi kendala adalah harga konverter yang belum terjangkau oleh masyarakat yaitu sekitar 7 s/d 14jt.

Masih saja ada sesuatu yang mengganjal masyarakat untuk berpindah ke BBG yaitu masih langkanya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG). Karena alasan susahnya mendapatkan pasokan BBG ini yang membuat masyarakat masih enggan migrasi ke BBG. Pemerintah juga tidak berpangku tangan. Sudah banyak program pemerintah untuk mensosialisasikan BBG dan rencana pemerintah untuk membangun infrastruktur untuk mendukung peningkatan pemanfaatan gas di sektor transportasi. Kita tinggal tunggu saja kebijakan konkret pemerintah, apakah migrasi dari BBM ke BBG ini dapat direalisasikan.

Selasa, 15 Februari 2011

Penalaran Deduktif

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.Secara sederhana penalaran dapat didefinisikan sebagai proses pengambilan kesimpulan berdasarkan proposisi-proposisi yang mendahuluinya.

Sedangkan penalaran deduktif adalah proses berfikir logis yang diawali dengan penyajian fakta yang bersifat umum, disertai pembuktian khusus, dan diakhiri simpulan khusus yang berupa prinsip, sikap, atau fakta yang berlaku khusus. Pada penalaran deduktif ini menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala.

Contoh : yaitu sebuah sistem generalisasi.

TV adalah barang eletronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi,
VCD Player adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi.

Penalaran deduktif terdiri dari :
- Silogisme
Silogisme adalah suatu argumen yang bersifat deduktif yang mengandung tiga proporsi kategori yakni dua premis dan satu kesimpulan. Masing-masing premis itu yakni premis mayor (premis umum) biasanya disingkat PU dan premis minor (premis khusus) bisanya disingkat PK.

Kriteria silogisme sebagai barikut :

Premis Umum (PU) : Menyatakan bahwa semua anggota golongan tertentu (semua A) memiliki sifat atau hal tertentu (=B)

Permis KhusuS (PK) : Menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang itu (=C) adalah golongan tertentu itu (=A)

Kesimpulan (K) : Menyatakan bahwa sesuatu atau sesorang itu (=C) memiliki sifat atau hal tersebut pada B (=B)

Silogisme ini bagian dari penalaran deduksi. Jika dirumuskan sebagai berikut :

PU : A = B

PK : C = A

K : C = B

Macam-Macam Silogisme di dalam Penalaran Deduktif:
1. Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor.

Silogisme kategorial terjadi dari tiga proposisi, yaitu:
Premis umum : Premis Mayor (My)
Premis khusus :Premis Minor (Mn)
Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)
Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.

Contoh:
Contoh silogisme Kategorial:
My : Semua mahasiswa adalah lulusan SLTA
Mn : Badu adalah mahasiswa
K : Badu lulusan SLTA

2. Silogisme Hipotesis
Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
Konditional hipotesis yaitu, bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.

Contoh :
My : Jika tidak ada air, manusia akan kehausan.
Mn : Air tidak ada.
K : Jadi, Manusia akan kehausan.

3. Silogisme Alternatif
Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.

Contoh
My : Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
Mn : Nenek Sumi berada di Bandung.
K : Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.

4. Silogisme Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.

Contoh:
- Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
- Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.

Namun silogisme kategorial dapat dibedakan menjadi dua saja, yaitu silogisme kategorial dan silogisme tersusun. Dimana silogisme tersusun terbagi lagi menjadi tiga kategorial yaitu:
a. Epikherema
Epikherema adalah jabaran dari silogisme kategorial yang diperluas dengan jalan memperluas salah satu premisnya atau keduanya. Cara yang biasa digunakan adalah dengan menambahkan keterangan sebab: penjelasan sebab terjadinya, keterangan waktu, maupun poembuktian keberadaannya.

Contoh:
Semua pahlawan bersifat mulia sebab mereka selalu memperjuangkan hak miliki bersama dengan menomorduakan kepentingan pribadinya. Sultan Mahmud Badaruddin adalah pahlawan. Jadi, Sultan Mahmud Badaruddin itu mulia.

b. Entimem
Silogisme ini merupakan jenis silogisme yang sama dengan pada penjelasan di atas.

c. Sorites.
Silogisme tipe ini sangat cocok untuk bentuk-bentuk tulisan atau pembicaraan yang bernuansa persuasif. Silogisme tipe ini didukung oleh lebih dari tiga premis, bergantung pada topik yang dikemukakan serta arah pembahasan yang dihubung-hubungkan demikian rupa sehingga predikat premis pertama menjadi subyek premis kedua, predikat premis kedua menjadi subyek pada premis ketiga, predikat premis kedua menjadi subyek pada premis keempat, dan seterusnya, hingga akhirnya sampailah pada kesimpulan yang diambil dari subyek premis pertama dan predikat premis terakhir.

Sumber :
Widjono. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. 2005. Jakarta : Grasindo.
http://wikipedia.org
http://kuroinoshiroyuki.blogspot.com
http://rosicute.wordpress.com
http://itha87.wordpress.com/

Selasa, 08 Februari 2011

Penalaran Induktif

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.Secara sederhana penalaran dapat didefinisikan sebagai proses pengambilan kesimpulan berdasarkan proposisi-proposisi yang mendahuluinya.

Salah sau penalaran yaitu penalaran induktif. Penalaran induktif merupakan prosedur yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Penalaran induktif ini bertolak dari pertanyaan-pernyataan yang khusus dan menghasilkan simpulan yg lebih umum. Jadi simpulan yg di peroleh tidak lebih dari khusus dari pada pernyataan (premis).

Macam-macam penalaran induktif adalah sebagai berikut :
- Generalisasi
Generalisasi adalah penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa khusus yang dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili. Generalisasi yang berarti tanpa adanya loncatan induktif yang sempurna. Hal ini dimaksudkan keseluruhan data yang diamati dapat menghasilkan kesimpulan yang sangat kuat dan kesimpulan diperoleh dari pernyataan-pernyataan yang beruntut (berkaitan).
contoh :
Jika dipanaskan, besi memuai.

Jika dipanaskan, tembaga memuai.

Jika dipanaskan, emas memuai.

jadi, Jika dipanaskan, logam memuai.

- Analogi
Analogi adalah proses penalaran berdasarkan pengamatan terhadap gejala khusus dengan membandingkan atau mengumpamakan suatu objek yang sudah teridentifikasi secara jelas terhadap objek yang dianalogikan sampai dengan kesimpulan yang berlaku umum. Pada analogy biasanya membandingan 2 hal yang memiliki karakteristik berbeda namun dicari persamaan yang ada di tiap bagiannya. Biasanya dengan cara meramalkan, menyingkap kekeliruan maupun klasifikasi karakteristik.
contoh :
Ohno Satoshi adalah salah satu anggota Johnny Entertainment.
Ohno Satoshi dapat melakukan backflip.
Sho Sakurai anggota Johnny Entertainment.
Oleh sebab itu, Sho Sakurai dapat melakukan backflip.

Tujuan dari penalaran Analogi adalah :
~ Analogi dilakukan untuk meramalkan kesamaan.
~ Analogi dilakukan untuk menyingkap kekeliruan.
~ Analogi dilakukan untuk menyusun klasifikasi.

- Kausal
Kausal adalah penalaran yg diperoleh dari gejala gejala yg saling berhubungan. Kausal merupakan proses penalaran berdasarkan hubungan ketergabungan antargejala yang mengikuti pola sebab-akibat maupun akibat-sebab.
- Sebab Akibat : pada intinya berpola A dan menyebabkan B. Selain itu, Pola A dapat Menyebabkan B,C,D dll. Jadi efek dari peristiwa bisa menjadi akibatnya. contoh : Kulit pisang yang tergeletak di lantai itu menyebabkan Sammy terpeleset.

- Akibat Sebab : Dampak merupakan akibat yang dapat menyimpulkan sebab. Contoh : Ohno pergi ke laut karena ia ingin memancing.

Sumber :
Widjono. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. 2005. Jakarta : Grasindo.
http://v4z4.wordpress.com/2010/05/14/penalaran-induktif/
http://wikipedia.org
http://tulisanpkfarida.blogspot.com/2010/03/penalaran-induktif.html

Selasa, 11 Januari 2011

PERUBAHAN KATA – KATA BAKU YANG SERING DIGUNAKAN DALAM PENULISAN DAN PERCAKAPAN

Di dalam bahasa Indonesia terdapat aturan baku dalam pengguanaanya baik dalam penulisan dan percakapan. Namun prakteknya sering terjadi penyimpangan dari aturan baku tersebut. Kata-kata tersebut disebut juga dengan kata non baku.

CIRI-CIRI BAHASA BAKU

Yang dimaksud dengan bahasa baku adalah salah satu ragam bahasa yang dijadikan pokok, yang diajukan dasar ukuran atau yang dijadikan standar. Ragam bahasa ini lazim digunakan dalam:

1. Komunikasi resmi, yakni dalam surat menyurat resmi

2. Wacana teknis seperti dalam laporan resmi, karang ilmiah, buku pelajaran.

3. Pembicaraan didepan umum, seperti dalam ceramah, kuliah, pidato.

4. Pembicaraan dengan orang yang dihormati dan sebagainya.

Bahasa Baku Bahasa Tidak Baku

- cantik sekali - cantik banget
- lurus saja - lempeng saja
- masih kacau - masih sembraut
- uang - duit
- tidak mudah - enggak gampang
- diikat dengan kawat - diikat sama kawat
- bagaimana kabarnya - gimana kabarnya

Contoh kalimat:
Kalimat Tidak Baku
1. Semua peserta daripada pertemuan itu sudah pada hadir.
2. Kami menghaturkan terima kasih atas kehadirannya.
3. Mengenai masalah ketunaan karya perlu segera diselesaikan dengan tuntas.
4. Sebelum mengarang terlebih dahulu tentukanlah tema karangan.
5. Pertandingan itu akan berlangsung antara Regu A melawan Regu B.
6. Kita perlu pemikiran-pemikiran untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan pelaksanaan pengembangan kota.
Kalimat Baku
1. Semua peserta pertemuan itu sudah hadir.
2. Kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran Saudara.
3. Masalah ketunakaryaan perlu segera diselesaikan dengan tuntas.
4. Sebelum mengarang, tentukanlah tema karangan.
5. Pertandingan itu akan berlangsung antara Regu A dan Regu B.
6. Kita memerlukan pemikiran untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan pelaksanaan pengembangan kota.

Penggunaan Ejaan Resmi Dalam Ragam Tulisan
EyD (Ejaan yang disempurnakan) mengatur mulai dari penggunaan huruf, penulisan kata, penulisan partikel, penulisan angka penulisan unsur serapan, sampai pada penggunaan tanda baca. Misalnya:
Bahasa Baku Bahasa Tidak Baku
- bersama-sama - bersama2
- melipatgandakan - melipat gandakan
- pergi ke pasar - pergi kepasar
- ekspres - ekspres, espres
- sistem - sistim

Penggunaan Lafal Baku Dalam Ragam Lisan
Hingga saat ini lafal yang benar atau baku dalam bahasa Indonesia belum pernah ditetapkan. Tetapi ada pendapat umum bahwa lafal baku dalam bahasa Indonesia adalah lafal yang bebas dari ciri-ciri lafal dialek setempat atau lafal daerah.
Misalnya:
Bahasa Baku Bahasa Tidak Baku
- atap - atep
- menggunakan - menggaken
- pendidikan - pendidi’an
- kalaw - kalo,kalo’
- habis - abis
- dengan - dengen
- subuh - subueh
- senin - senen
- mantap - mantep
- pergi - pigi
- hilang - ilang
- dalam - dalem

1. Ragam Tidak Baku (a)
Ragam Baku (b)
1. a. Bilang dahulu dong sama saya punya bini.
b. Bicarakan dahulu dengan istri saya.
2. a. Memang kebangetan itu anak belum mandi sudah makan gado-gado.
b. Memang keterlaluan anak itu belum mandi sudah makan gado-gado.
3. a. Pengendara motor dilarang lewat jalan ini kecuali yang pakai helm.
b. Pengendara motor dilarang melewati jalan ini, kecuali mereka yang memakai helm.

Jadi kesimpulannya adalah Bahasa baku adalah salah satu ragam bahasa yang dijadikan pokok ajuan, yang dijadikan dasar ukuran atau yang dijadikan standar. Ragam bahasa baku bahasa Indonesia memang sulit untuk dijalankan, atau yang digunakan karena untuk memahaminay dibutuhkan daya nalar yang tinggi. Dengan menggunakan ragam bahasa baku, seseorang akan menaikkan prestisenya.

CARA MAKAN YANG BAIK

Kita tahu bahwa memakan makanan merupakan kegiatan naluriah yang dimiliki setiap makhluk hidup. Begitu juga dengan kita sebagai manusia, makan merupakan kebutuhan untuk keberlangsungan hidup. Tanpa makan kita tentu saja akan mati. Namun makan tanpa pengetahuan tentang cara makan yang baik, ternyata juga dapat mendorong kita untuk cepat mati.

Kehidupan modern telah mengkondisikan manusia pada pola hidup yang serba instan. Karena kesibukan kerja pula kitapun dicecoki pemahaman dan dipolakan bahwa makan dilakukan menurut jam tertentu. Begitu juga makan harus dilakukan tiga kali sehari. Tampaknya kita semakin dijauhkan dengan kesadaran terhadap kebutuhan tubuh kita sendiri. Bagaimana mungkin pihak lain yang menentukan kebutuhan terhadap tubuh kita, dan bukannya oleh kesadaran kita sendiri. Kita yang memiliki tubuh malah tidak tahu dengan kebutuhan tubuhnya.

Untuk memperoleh hasil yang optimal dari kegiatan makan, kita harus mengetahui cara makan yang baik. Cara makan yang baik akan menentukan proses pencernaan di dalam tubuh secara baik pula. Dalam proses pengolahan makanan inilah, tubuh kita memainkan perannya yang sangat penting. Berbagai unsur maupun komponen penting berfungsi optimal agar makanan yang masuk ke dalam tubuh diolah secara optimal. Dengan kerja yang optimal ini maka diharapkan hasilnya berupa berbagai kandungan gizi yang terdapat dalam makanan dapat diserap oleh tubuh secara optimal pula.

Makanan yang masuk dalam mulut akan dikunyah terlebih dahulu sebelum ditelan. Proses penghancuran makanan oleh mulut ini dibantu oleh air liur. Frekuensi pengunyahan turut menentukan proses pelumatan makanan oleh lambung. Makanan yang dikunyah dengan jumlah yang cukup akan dapat meringankan kerja lambung. Namun kalau makanan dikunyak sekedarnya, maka makanan yang masih cukup padat itu akan memperberat kerja lambung dalam menguraikannya.

Selain itu, janganlah kita makan melebihi kapasitas perut. Lambung sebagai mesin pengolah makanan, rata-rata dapat menampung makanan hingga 1,5 liter. Meski demikian, lambung bersifat lentur yang dapat mengembang maupun mengecil. Yang mengetahui secara pasti kapasitas perut kita dalam menampung makanan yang kita makan adalah kita sendiri. Begitu terasa kenyang, maka itu menandakan bahwa kapasitas lambung dalam menampung makanan sudah optimal. Oleh karena itu segera berhenti makan.

Sejumlah penelitian memperlihatkan bahwa kerja lambung akan optimal apabila jumlah makanan yang masuk tidak terlalu banyak. Oleh karena itu kita sebaiknya berhenti makan sebelum perut merasakan kenyang. Apabila lambung dapat bekerja secara optimal, maka saripati makanan dalam bentuk berbagai kandungan gizi dapat diserap secara optimal pula oleh tubuh. (*)

JANGAN MINUM AIR SAAT MAKAN

Pepatah mengatakan bahwa di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Terlepas dari kebenaran relasi antara tubuh yang sehat dengan jiwa yang sehat, namun yang pasti tubuh yang sehat sangat ditentukan oleh organ pencernaan yang dinamakan lambung. Kalau lambung kita sehat maka tubuh kita juga akan sehat. Sehingga muncul pameo bahwa sumber penyakit ditentukan oleh kondisi lambung kita.

Sebagai mesin pengolah makanan yang masuk ke dalam perut, lambung memang memainkan peran yang sangat vital. Dengan lambung yang baik dan sehat, maka proses pengolahan makanan juga dapat berlangsung baik. Sehingga kandungan gizi yang terdapat dalam makanan yang kita makan, dapat diserap oleh tubuh secara efektif.

Lambung akan dapat mengolah makanan dengan baik, kalau proses pengunyahan makanan di dalam mulut juga dilakukan dengan baik pula, baik menyangkut frekuensi pengunyahan maupun dukungan unsure tambahan saat mengunyah. Saat mengunyah, makanan diolah dengan bantuan air liur dalam mulut.

Seorang ahli gizi mengatakan bahwa saat kita mengunyah makanan, sebaiknya tidak disertai dengan minum air. Alasannya, proses penghancuran makanan di dalam mulut, tidak hanya dilakukan oleh gigi kita melainkan juga dibantu peran air liur sebagai pengurai bahan makanan.

Air liur akan membantu proses itu dengan mengeluarkan enzim untuk mengikat kandungan gizi dalam makanan. Adanya tambahan air yang diminum saat mengunyah makanan justru dapat memisahkan enzim air liur dengan kandungan gizi dari makanan. Hal ini dapat mengurangi efektifitas penyerapan zat gizi oleh tubuh setelah proses pengolahan dalam lambung.

Bahkan sejumlah penelitian juga menunjukkan bahwa sebaiknya kita tidak langsung minum air selama atau sesudah makan. Hal ini terutama untuk membantu proses pencernaan yang terjadi dari sejak makanan masuk ke dalam mulut hingga proses dilakukan oleh lambung. Minum air diperkenankan ketika kondisi terpaksa, seperti makanan yang terlalu padat sehingga agak sulit ditelan. Kalaupun minum sesudah makan, lakukanlah dengan sedikit air saja. (*)

Sabtu, 25 Desember 2010

Kutipan dan Daftar Pustaka

KUTIPAN
***Pengertian Kutipan***
Kutipan adalah pengambil alihan satu kalimat atau lebih dari karya tulisan lain untuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh argument dalam tulisan itu sendiri. Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.

***Prinsip Mengutip***
1. Penulis harus menahan diri agar tidak mengutip terlalu banyak sehingga tulisan
yang disusun menjadi suatu himpunan kutipan;

2. Penulis harus memahami bahwa kutipan hanya menjadi bukti penunjang pendapat
penulis;

3. Kutipan dianggap benar jika penulis menunjukkan tempat atau asal kutipan
sehingga pembaca dapat mencocokkan kutipan dengan sumber aslinya;

4. Kutipan hendaknya diambil seperlunya agar tidak merusak uraian sebenarnya;

5. Pada kutipan langsung, penulis tidak boleh mengubah apapun dan andaikata
penulis tidak menyetujui apa yang dikutipnya atau menemukan kesalahan, ia
dapat memberi tanda : [. . .. ] atau [ sic]. Sic berasal dari kata latin sicut yang
berarti “dengan demikian”, “jadi..”, “ seperti itu”.

6. Pengutip tahu bahwa dalam kalimat itu ada kata yang salah, namun pengutip tidak boleh memperbaikinya.

Cara memperbaikinya :
1) ‘Tugas bank antara lain member pinjam [seharusnya, pinjaman, penulis] uang.’
2) ‘Tugas bank antara lain memberi pinjam uang.’ artinya dikutip sesuai dengan aslinya.

Cara 2) ini lebih umum.

7. Menghilangkan bagian kutipan

Dalam kutipan diperkenankan menghilangkan bagian-bagian kutipan dengan syarat bahwa penghilangan bagian itu tidak menyebabkan perubahan makna.

Caranya :
1) Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea.
Bagian yang dihilangkan diganti dengan tiga titik berspasi.
2) Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea.
Bagian yang dihilangkan diganti dengan tiga titik berspasi sepanjang garis (dari margin kiri sampai margin kanan).

***Jenis Kutipan***
a. Kutipan langsung:
Kutipan Langsung ialah pemindahan secara lengkap, dalam arti kata demi
kata, kalimat demi kalimat sesuai dengan bunyi pada teks atau perkataan seseorang yang
dikutip oleh penulis. Kutipan sama persis dengan teks aslinya,tidak boleh ada perubahan.Kalau ada hal yang dinilai salah/meragukan,kita beri tanda ( sic! ),yang artinya kita sekedar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak bertanggung jawab atas kesalahan itu.Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf miring,kita perlu menjelaskan hal tersebut, missal [ huruf miring dari pengutip ],[ ejaan disesuaikan dengan EYD ],dll. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ ….. ].

b. Kutipan tidak lansung ( Kutipan Isi )
Dalam kutipan tidak langsung, penulis melakukan parafrase atau
menggunakan kalimat-kalimat yang disusunnya sendiri menjadi ikhtisar atau intisari
berdasarkan apa yang dikutipnya. Kita hanya mengambil intisari pendapat yang kita kutip.Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat juga dengan sistem catatan langsung ( catatan perut ) seperti telah dicontohkan.


***Teknik Mengutip***
1. Kutipan langsung
1) yang tidak lebih dari empat baris :
a) kutipan diintegrasikan dengan teks
b) jarak antar baris kutipan dua spasi
c) kutipan diapit dengan tanda kutip
d) sudah kutipan selesai, langsung di belakang yang dikutip dalam tanda kurung ditulis sumber darimana kutipan itu diambil, dengan menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil.

2) yang lebih dari empat baris :
a) kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi
b) jarak antar kutipan satu spasi
c) kutipan dimasukkan 5-7 ketukan, sesuai dengan alinea teks pengarang atau pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama kutipan dimasukkan lagi 5-7 ketukan.
d) kutipan diapit oleh tanda kutip atau diapit tanda kutip.
e) di belakang kutipan diberi sumber kutipan (seperti pada 1)

2. Kutipan tak langsung
1) kutipan diintegrasikan dengan teks
2) jarak antar baris kutipan spasi rangkap
3) kutipan tidak diapit tanda kutip
4) sesudah selesai diberi sumber kutipan

3. Kutipan pada catatan kaki
Kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat, meskipun kutipan itu singkat saja. Kutipan diberi tanda kutip, dikutip seperti dalam teks asli.

4. Kutipan atas ucapan lisan
Kutipan harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau sekretarisnya (bila pembicara seorang pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks sebagai kutipan langsung atau kutipan tidak langsung.

5. Kutipan dalam kutipan
Kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat lagi kutipan.

Dalam hal ini dapat ditempuh dua cara :
1) bila kutipan asli tidak memakai tanda kutip, kutipan dalam kutipan dapat mempergunakan tanda kutip tungggal atau tanda kutip ganda.
2) bila kutipan asli memakai tanda kutip, kutipan dalam kutipan mempergunakan tanda kutip ganda. Sebaliknya bila kutipan asli memakai tanda kutip ganda, kutipan dalam kutipan memakai tanda kutip tunggal.

6. Kutipan langsung dalam materi
Kutipan langsung dimulai dengan materi kutipan hinggga perhentian terdekat, (dapat berupa koma, titik koma, atau titik) disusul dengan sisipan penjelas siapa yang berbicara.
Contoh :
“Jelas,” kata Prof. Haryati, ”kosa kata bahasa Indonesia banyak mengambil dari kosa kata bahasa Sansekerta.”

DAFTAR PUSTAKA

***Unsur-Unsur Daftar Pustaka***
1. Penulis. Mencakup penulis utama, pendamping (bila ada) dan editor (bila ada). Nama penulis umumnya terdiri dari 3 bagian : nama sendiri (given name), nama tengah (middle name),nama keluarga (family name). Cara penulisannya dalam daftar pustaka adalah dengan menyebutkan nama keluarga terlebih dahulu.
2. Judul. Ditulis secara lengkap, dengan nomor edisi bila ada
3. Fakta-fakta penerbitan. Mencakup kota tempat penerbitan buku itu, nama penerbit dan tahun penerbitan. Jika perlu sertakan cetakan ke berapa.
4. Untuk artikel atau tulisan di majalah, perlu ditulis :
- Nama Pengarang (jika ada);
- Untuk artikel yang tidak disertai nama pengarang (anonim) maka dicantumkan Judul
Artikel dalam tanda kutip, yang diikuti dengan keterangan dalam kurung siku ([])
tentang jenis tulisan seperti berita atau tajuk;
- Nama Surat Kabar/Majalah (dengan huruf italic); dan
- Data Penerbitan, yakni: nomor, bulan dan tahun, kemudian halaman-halaman di
mana artikel itu dimuat.


***Teknik Penulisan Daftar Pustaka***
1. Penulis perorangan : nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul buku (cetak miring atau garisbawahi), edisi dan volume, nama penerbit, tempat penerbit (kota), halaman yang dibaca.
2. Kumpulan karangan beberapa penulis dengan editor : nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul karangan . Bab diikuti kata “dalam” atau “in”, judul buku (cetak miring atau garisbawahi), nama editor, edisi, nama penerbit, tempat penerbit (kota).
3. Buku yang ditulis/dibuat oleh lembaga : nama lembaga, tahun terbit, judul buku (cetak miring atau garisbawahi), edisi dan volume, nama penerbit, tempat penerbit (kota), halaman yang dibaca.
4. Buku terjemahan : nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul buku (cetak miring atau garisbawahi), penerjemah, nama penerbit, tempat penerbit (kota), halaman yang dibaca.

***Contoh Penulisan Daftar Pustaka***
- Untuk referensi dari surat kabar atau majalah
Sanusi, Bachrawi. “Ketimpangan Pertumbuhan Ekonomi.” Panji Masyarakat, No. 808, 1-10 Nopember 1994, h. 30-31 dan 45.

- Artikel dan Ensiklopedia
Edgel, Beatrice. “Conception.” Dalam James Hastings (ed.) Encyclopedia of Religion
and Ethics. Jilid 3. New York: Charles Schribner’s Son, 1979, h. 796-797.

- Referensi perundang-undangan
Republik Indonesia. “Undang-undang RI Nomor I Tahun 1985 tentang Perubahan
atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1969.” Dalam Undang-Undang
Keormasan (Parpol & Golkar) 1985. Jakarta: Dharma Bakti, t.th.

- Sumber yang tidak diterbitkan
Salim, Abdul Muin. “Konsepsi Kekuasaan Politik dalam Al-Qur’an.” Disertasi.
Jakarta: Fakultas Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah, 1989.

- Pustaka disusun oleh dua atau 3 orang
Benjamin, Roger W., et al. Patterns of Political Development: Japan, India, Israel.
New York: David McKay, 1972.

- Untuk buku terjemahan
Al-Zuhayliy, Wahbah. Al-Qur’an al-Karim, Bunyatuh al-Tasyri’iyyah wa Khasa’isuh
al-Hadariyyah. Diterjemahkan oleh Mohammad Lukman Hakiem dan
Muhammad Fuad Hariri dengan judul Al-Qur’an: Paradigma Hukum dan
Peradaban. Surabaya: Risalah Gusti, 1996.

- Seorang pengarang yang mempunyai 2 buku atau lebih
Noer, Deliar. Gerakan Modern Islam di Indonesia, 1900-1942. Cet. II; Jakarta: LP3ES,
1982.
______, Pemikiran Politik di Negeri Barat. Jakarta: Rajawali, 1982.

- Pustaka yang menumpang pada buku lain
Al-Sayutiy, Jalal al-Din. Lubab al-Nuqul fi Asbab al-Nuzul. Dalam al-Sayutiy, Jalal al-Din ibn Abd Rahman ibn Abu Bakr, dan Jalal al-Din Muhammad ibn Ahmad alMahalliy. Tafsir al-Qur’an al-‘Azim. Juz I. Beirut: Dar al-Fikr,1401 H.



Referensi :
http://muliadinur.wordpress.com http://teddyhangkoso.blogspot.com http://lytasapi.wordpress.com http://wartawarga.gunadarma.ac.id

Sabtu, 18 Desember 2010

Pengaturan Memori di Linux

Memori merupakan inti dari system komputer. Salah satu cara untuk meningkatkan kinerja komputer adalah dengan melakukan pengaturan memori. Memori perlu dikelola agar utilitas CPU meningkat, data dan instruksi dapat diakses dengan cepat oleh CPU, tercapai efisiensi dalam pemakaian memori yang terbatas, dan transfer data dari/ke memori utama ke/dari CPU dapat lebih efisien.

Memori merupakan salah satu penyebab lambatnya kinerja komputer ketika beberapa program aplikasi dijalankan secara bersamaan (multiple task). Hal ini terjadi disebabkan oleh keterbatasan kapasitas RAM (Random Access Memory) pada komputer. Muncullah konsep vitual memori sebagai solusi dari permasalahan tersebut. Virtual memory adalah suatu mekanisme pada komputer yang menggunakan ruang harddisk untuk seolah-olah berfungsi sebagai memori. Dengan virtual memory, memori tampak lebih besar daripada ukuran sebenarnya, manajemen memori membuat pembagian yang adil dalam pengalokasian memori antara proses-proses dan menjamin setiap proses dalam system terlindung dari proses-proses lainnya sehingga program yang crash tidak akan mempengaruhi proses lain dalam system.

Cara untuk menghemat memori fisik adalah dengan hanya meload page virtual yang sedang digunakan oleh program yang sedang dieksekusi yang disebut dengan tehnik demand paging yang terjadi pada saat system sedang sibuk. Mekanisme ini berarti semua proses dapat mengeksekusi program aplikasi dimana hanya sebagian dari aplikasi tersebut terdapat dalam memori fisik. Jika memori fisik tiba-tiba habis dan proses ingin memindahkan sebuah page ke memori, system operasi harus memutuskan apa yang harus dilakukan. Linux menggunakan tehnik page aging dalam memilih page yang akan dihapus dari system untuk membuat ruang untuk page baru yang dibawa ke memori. Cara page virtual dipilih dari memori fisik berpengaruh pada efisiensi system.

Memori virtual mempermudah proses untuk berbagi memori saat semua akses ke memori menggunakan table page. Proses yang akan berbagi memori virtual yang sama, page fisik yang sama direference oleh banyak proses. Table page untuk setiap proses mengandung anggota page table yang mempunyai PFN fisik yang sama.
Untuk meningkatkan kinerja dari system, desainer CPU dan system operasi disamping membuat prosessor dan memori semakin cepat, jalan terbaik adalah menggunakan cache. Di linux terdapat beberapa cache yaitu page cache yang berfungsi untuk meningkatkan akses ke image dan data dalam disk, buffer cache yang tampak seperti daftar buffer untuk mempercepat pengambilan buffer, dan swap cache yang dapat menghemat akses disk yang tidak perlu.

Untuk menempatkan program dalam memori, linux membuat table-tabel fungsi untuk loading program, memberikan kesempatan kepada setiap fungsi untuk meload file yang diberikan saat system call exec dijalankan. Pertama-tama file binary dari page ditempatkan pada memori virtual. Hanya pada saat program mencoba mengakses page yang telah diberikan terjadi page fault, maka page akan diload ke memori fisik.
Linux menggunakan segmentasi secara sangat terbatas. Kenyataannya, segmentasi dan paging merupakan hal yang redundan karena keduanya digunakan untuk memisahkan ruang physical address padai proses. Segmentasi bisa menugaskan sebuah ruang linear address yang berbeda, sementara paging bisa memetakan ruang linear address yang sama ke ruang physical address yang berbeda. Linux lebih menyukai paging karena alasan berikut :
• Manajemen memori lebih sederhana bila semua proses menggunakan nilai segment register yang sama, yaitu pada saat saling berbagi linear addressess yang sama.
• Salah satu tujuan desain Linux adalah portabilitas untuk sebagian besar arsitektur populer; sementara beberapa prosesor RISC hanya mendukung segmentasi secara terbatas.

Linux walaupun merupakan system operasi yang bebas namun memiliki keunggulan dari beberapa sisi. Begitu pula dengan pengaturan memori di dalamnya. Linux yang setiap saat selalu memperbaiki performanya mungkin akan menjadi pertimbangan bagi para pengguna untuk hijrah ke linux.

Sejarah dan Fungsi Keyboard

Dahulu orang banyak yang menggunakan mesin ketik baik yang biasa maupun mesin ketik listrik. Nah, keyboard mempunyai kesamaan bentuk dan fungsi dengan mesin ketik. Perbedaannya terletak pada hasil output atau tampilannya. Bila kita menggunakan mesin ketik, kita tidak dapat menghapus atau membatalkan apa-apa saja yang sudah ketikkan dan setiap satu huruf atau simbol kita ketikkan maka hasilnya langsung kita lihat pada kertas. Tidak demikian dengan keyboard. Apa yang kita ketikkan hasil atau keluarannya dapat kita lihat di layar monitor terlebih dahulu, kemudian kita dapat memodifikasi atau melakukan perubahan-perubahan bentuk tulisan, kesalahan ketikan dan yang lainnya. Seperti juga “mouse”, keyboard dihubungkan ke komputer dengan sebuah kabel yang terdapat pada keyboard. Ujung kabel tersebut dimasukkan ke dalam port yang terdapat pada CPU komputer.

Keyboard adalah alat input yang digunakan untuk mengetik informasi ke dalam komputer dan menjalankan berbagai intruksi atau perintah ke dalam komputer. Penciptaan keyboard komputer diilhami oleh penciptaan mesin ketik yang dasar rancangannya dibuat oleh Christopher Latham tahun 1868 dan banyak dipasarkan pada tahun 1877 oleh Perusahaan Remington.

Keyboard komputer pertama disesuaikan dari kartu pelubang (punch card) dan teknologi pengiriman tulisan jarak jauh (Teletype). Tahun 1946 komputer ENIAC menggunakan pembaca kartu pembuat lubang (punched card reader) sebagai alat input dan output.
Bila mendengar kata “keyboard” maka pikiran kita tidak lepas dari adanya sebuah komputer, karena keyboard merupakan sebuah papan yang terdiri dari tombol-tombol untuk mengetikkan kalimat dan simbol-simbol khusus lainnya pada komputer. Keyboard dalam bahasa Indonesia artinya papan tombol jari atau papan tombol.
Pada keyboard terdapat tombol-tombol huruf A – Z, a – z, angka 0 - 9, tombol dan karakter khusus seperti : ` ~ @ # $ % ^ & * ( ) _ - + = < > / , . ? : ; “ ‘ \ | serta tombol-tombol khusus lainnya yang jumlah seluruhnya adalah 104 tombol. Sedangkan pada Mesin ketik jumlah tombolnya adalah 52 tombol. Bentuk keyboard umumnya persegi panjang, tetapi saat ini model keyboard sangat variatif. Keyboard yang paling terkenal adalah keyboard QWERTY yang memiliki 101 buah key (tombol). Kebanyakan keyboard memiliki key yang disusun ke dalam bagian sebagai berikut :

Keyboard merupakan alat input standar yang sangat esensial pada sebuah PC. Tahukah Anda kapan keyboard atau papan ketik pertama kali ditemukan?
Jawabannya adalah pada tahun 1864 yang kemudian dipatenkan oleh Christopher Latham Sholes pada 1868. Keyboard yang kita kenal sekarang ini memiliki nama resmi Qwerty yang diambil dari enam huruf pertama pada "home row". Home row sendiri merupakan istilah untuk deretan alfabet kedua (posisinya di tengah) keyboard. Dideretan inilah seharusnya user atau juru ketik menempatkan jari-jarinya jika sedang tidak mengetik.
Lalu, kenapa tombol-tombol alfabet pada keyboard ditempatkan secara acak? Alasannya adalah untuk memperlambat pengetikan. Kenapa? Pada awalnya mesin ketik dibuat senyaman mungkin untuk penggunanya, tetapi akibatnya, para pengguna malah dapat mengetik dengan kecepatan tinggi. Hal ini membuat pengait- pengait karakter pada mesin ketik menjadi sering tersangkut.

Setelah beberapa bulan mencari cara untuk mengatasi sering
menyangkutnya pengait tersebut, Sholes mengacak posisi alfabet pada
mesin ketik seperti sekarang ini. Dan setelah teknologi mesin ketik
berkembang ke mesin ketik elektrik sampai ke komputer, urutan alfabet
yang acak tersebut tetap digunakan. Terlalu cepat belum tentu baik.

a. Alphanumeric Key
b. Numerik Keypad
c. Function Key
d. Modifier Key
e. Cursor Movement Key

Selain itu, dalam menggunakan aplikasi Ms. Office (khususnya MS.Word) ada beberapa tombol Keyboard yang mempunyai fungsi apabila dikombinasikan atau digabungkan dengan tombol lainnya, contoh seperti di bawah ini :
Ctrl + A = Select All
Ctrl + B = Bold
Ctrl + C = Copy
Ctrl + D = Font
Ctrl + E = Center Alignment
Ctrl + F = Find
Ctrl + G = Go To
Ctrl + H = Replace
Ctrl + I = Italic
Ctrl + J = Justify Alignment
Ctrl + K = Insert Hyperlink
Ctrl + L = Left Alignment
Ctrl + M = Hanging Indent
Ctrl + N = New
Ctrl + O = Open
Ctrl + P = Print
Ctrl + Q = Normal Style
Ctrl + R = Right Alignment
Ctrl + S = Save / Save As
Ctrl + T = Left Indent
Ctrl + U = Underline
Ctrl + V = Paste
Ctrl + W = Close
Ctrl + X = Cut
Ctrl + Y = Redo
Ctrl + Z = Undo
Ctrl + 1 = Single Spacing
Ctrl + 2 = Double Spacing
Ctrl + 5 = 1,5 lines
Ctrl + Esc = Start Menu

Sejarah Sistem Operasi

Dalam Ilmu komputer, Sistem operasi atau operating system(OS) adalah perangkat lunak sistem yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti program-program pengolah kata dan browser web. Sistem operasi merupakan sebuah penghubung antara pengguna dari computer dengan perangkat keras komputer. Sebelum ada sistem operasi, orang hanya mengunakan komputer dengan menggunakan sinyal analog dan sinyal digital. Seiring dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi, pada saat ini terdapat berbagai sistem operasi dengan keunggulan masing-masing.

Menurut Tanenbaum, sistem operasi mengalami perkembangan yang sangat pesat yang dapat dibagi kedalam empat generasi:
• Generasi Pertama (1945-1955)
Generasi pertama merupakan awal perkembangan sistem komputasi elektronik sebagai pengganti sistem komputasi mekanik, hal itu disebabkan kecepatan manusia untuk menghitung terbatas dan manusia sangat mudah untuk membuat kecerobohan, kekeliruan bahkan kesalahan. Pada generasi ini belum ada system operasi, maka sistem komputer diberi instruksi yang harus dikerjakan secara langsung.

• Generasi Kedua (1955-1965)
Generasi kedua memperkenalkan Batch Processing System, yaitu Job yang dikerjakan dalam satu rangkaian, lalu dieksekusi secara berurutan.Pada generasi ini sistem komputer belum dilengkapi sistem operasi, tetapi beberapa fungsi system operasi telah ada, contohnya fungsi sistem operasi ialah FMS dan IBSYS.

• Generasi Ketiga (1965-1980)
Pada generasi ini perkembangan sistem operasi dikembangkan untuk melayani banyak pemakai sekaligus, dimana para pemakai interaktif berkomunikasi lewat terminal secara on-line ke komputer, maka sistem operasi menjadi multi-user (digunakan banyak pengguna sekaligus) dan multi-programming (melayani banyak program sekali gus).

• Generasi Keempat (Pasca 1980an)
Dewasa ini, sistem operasi dipergunakan untuk jaringan komputer dimana pemakai menyadari keberadaan komputer-komputer yang saling terhubung satu sama lainnya. Pada masa ini para pengguna juga telah dinyamankan dengan Graphical User Interface yaitu antar-muka komputer yang berbasis grafis yang sangat nyaman pada masa ini juga dimulai era komputasi tersebar dimana komputasi-komputasi
tidak lagi berpusat di satu titik, tetapi dipecah dibanyak komputer sehingga tercapai kinerja yang lebih baik.

Sistem operasi berfungsi untuk mengatur dan mengawasi penggunaan perangkat keras oleh berbaga program aplikasi serta para pengguna. Untuk menghindari konflik yang terjadi pada saat pengguna menggunakan sumber-daya yang sama, system operasi mengatur pengguna mana yang dapat mengakses suatu sumber-daya. Sistem operasi juga sering disebut resource allocator. Satu lagi fungsi penting sistem operasi ialah sebagai program pengendali yang bertujuan untuk menghindari kekeliruan (error) dan penggunaan komputer yang tidak perlu.

Perkembangan Monitor

Monitor merupakan interface terpenting yang menghubungkan manusia dan PC. Pada saat computer pertama beroperasi pada tahun 1938, monitor sudah berusia 83 tahun. Pengembangannya masih tetap berlangsung sampai saat ini.

Sejarah Monitor
Tahap perkembangan monitor computer yang digunakan saat ini sebenarnya terbagi dua fase. Fase pertama pada tahun 1855 ditandai dengan penemuan tabung sinar katoda oleh ilmuwan dari Jerman, Heinrich Geißler. Ia merupakan bapak dari monitor tabung. Lalu, 33 tahun kemudian, ahli kimia asal Austria, Friedrich Reinitzer, meletakkan dasar pengembangan teknologi LCD dengan menemukan kristal cairan. Teknologi tabung sejak awalnya memang dikembangkan untuk merealisasikan monitor. Namun, Kristal cairan masih menjadi fenomena kimiawi selama 80 tahun berikutnya. Saat itu, tampilan atau frame rate pun belum terpikirkan.

Selama ini, banyak yang menganggap bahwa Karl Ferdinand Braun sebagai penemu tabung sinar katoda. Sebenarnya, ia merupakan pembuat aplikasi pertama untuk tabung, yaitu osiloskop pada tahun 1897. Perangkat inilah yang menjadi basis pengembangan perangkat lain, seperti televisi atau layar radar. Pada tahun yang sama, Joseph John Thomson menemukan elektron, yang mempercepat pengembangan teknik tabung.
Monitor CRT pertama (Cathode Ray Tube) dikembangkan untuk menerima siaran televisi. Milestone-nya adalah tabung televise pertama dari Wladimir Kosma Zworykin(1929), full electronic frame rate dari Manfred von Ardenne (1930), dan pengembangan tabung sinar katoda pertama yang dapat direproduksi oleh Allen B. Du Mont (1931).
Pada generasi awal komputer, belum menggunakan monitor khusus seperti sekarang ini. Komputer waktu itu terhubung dengan TV keluarga sebagai layar penampil dari pengolahan data yang dilakukannya. Yang cukup menjadi masalah adalah bahwa resolusi monitor TV saat itu hanya mampu menampilkan 40 karakter secara horisontal pada layar.
Dalam perkembangannya, terdapat istilah “mod paparan” yang merujuk kepada ciri-ciri paparan komputer, khususnya bilangan warna maksimum dan peleraian image maksimum (dalam piksel lintang dan piksel lajur). Terdapatnya banyak mod paparan yang terdapat dalam sistem Personal Komputer. Paparan personal komputer yang pertama adalah Monitor monokrom yang digunakan untuk pemproses kata dan sistem komputer berdasarkan teks pada dekad 1970-an. Pada tahun 1981, IBM memperkenalkan sistem paparan Penyesuai Grafik Warna (CGA). Sistem paparan ini berupaya memberikan empat warna, dan mempunyai peleraian maksimum 320 piksels datar dan 200 piksel tegak. Walaupun CGA mencukupi untuk kegunaan permainan komputer yang mudah seperti permainan solitaire dan permainan dam, namun tidak mencukupi untuk pemprosesan kata, ataupun penggunaan grafik yang canggih. Monitor jenis ini cukup stabil sampai berikutnya munculnya generasi komputer Windows.
Pada tahun 1984, IBM memperkenalkan sistem paparan Penyesuai Grafik Tertingkat (EGA) yang memiliki hingga 16 warna yang berlainan dan peleraian hingga 640 x 350. Ini memperbaiki paparan yang lebih awal, dan memungkinan pembacaan teks dengan mudah. Bagaimanapun, EGA tidak memberikan peleraian imaage yang cukup untuk kegunaan tahap tinggi seperti reka bentuk grafik dan penerbitan. Mod ini kini sudah usang, walaupun ia terkadang masih terdapat di pemprosesan lama dan personal komputer di rumah.
Pada tahun 1987, IBM memperkenalkan sistem paparan Tatasusunan Grafik Video (VGA). Teknologi ini merupakan teknologi yang biasa diterapkan untuk personal komputer. Peleraian maksimum tergantung pada bilangan warna yang dipaparkan. Pengguna dapat memilih antara enam belas warna pada 640 x 480, ataupun 256 warna pada 320 x 200.
Pada tahun 1990, IBM memperkenalkan sistem paparan Tatasusunan Grafik Terluas (XGA) sebagai pewaris untuk paparan 8514/A. Versi yang berikut, yaitu XGS-2, memberikan peleraian 800 x 600 pixel dalam warna yang benar (16 juta warna) dan peleraian 1024 x 768 dalam 65,536 warna. Kedua-dua tahap peleraian image ini mungkin merupakan jenis yang terpopular di kalangan individu dan perniagaan kecil pada dewasa ini.
Persatuan Pakar-Pakar Elektronik Video (VESA) menyatakan bahwa interface pengaturan untuk paparan Tatasusunan Grafik Video Super (SVGA) dihubungkan dengan BIOS VESA ("VESA BIOS Extension"). Lazimnya, paparan SVGA dapat mendukung palet sehingga 16 juta warna, tergantung kepada jumlah memori video yang tersedia dalam suatu komputer yang mempunyai bilangan warna yang dapat dipaparkan. Spesifikasi peleraian image berbeda-beda. Pada umumnya Monitor SVGA mempunyai screen yang lebih besar dan mempunyai lebih banyak pixel yang mampu dipaparkan secara mendatar dan tegak.

Semua jenis monitor ini menggunakan digital video - TTL signals dengan discrete number yang spesifik untuk mengatur warna dan intensitas cahaya. Antara video adapter dan monitor memiliki 2, 4, 16, atau 64 warna tergantung standard grafik yang dimiliki.
Selanjutnya dengan diperkenalkannya standard monitor VGA, tampilan grafis dari sebuah Personal Computer menjadi nyata. VGA dan generasi-generasi yang berhasil sesudahnya seperti PGA, XGA, atau SVGA merupakan standard analog video dengan sinyal R (Red), G (Green) dan B (Blue) dengan continuous voltage dan continuous range pada pewarnaan. Secara prinsip analog monitor memungkinkan penggunaan full color dengan intensitas yang tinggi.
Generasi monitor terbaru adalah teknologi LCD yang tidak lagi menggunakan tabung elektron CRT tetapi menggunakan sejenis kristal liquid yang dapat berpendar. Teknologi ini menghasilkan monitor yang dikenal dengan nama Flat Panel Display dengan layar berbentuk pipih, dan kemampuan resolusi yang tinggi.

Sumber :
http://cun2-inside.blogspot.com/2010/01/sejarah-monitor-dan-jenisnya-dari-masa.html
http://firmankaka.blogspot.com/2007/09/sejarah-monitor.html
http://iloworld.blogspot.com/2007/09/sejarah-monitor.html

Antara 3G dan Wimax

3G adalah singkatan dari istilah Third Generation Technology. Istilah ini umumnya digunakan mengacu pada perkembangan teknologi telepon nirkabel(wireless). 3G juga berguna untuk menelepon, tetapi dengan 3G, penelepon dan penerima bisa saling bertatap muka. International Telecomunication Union (ITU) mendefinisikan 3G sebagai sebuah solusi nirkabel yang bisa memberikan kecepatan access sebesar 144 Kbps untuk kondisi bergerak cepat, sebesar 384 Kbps untuk kondisi bergerak dan paling sedikit sebesar 2 Mbps untuk kondisi static atau pengguna stasioner. Teknologi 3G sering disebut dengan Mobile Broadband karena keunggulannya sebagai modem untuk internet yang dapat dibawa kemana saja.
Wimax adalah singkatan dari Wordwide Introperability for Microwave Access yang merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar (Broadband Wireless Access/BWA) yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dengan jangkauan yang luas. Wimax merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi, Wimax juga merupakan teknologi dengan open standar dalam arti komunikasi perangkat Wimax di antara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan. Dengan kecepatan data yang besar Wimax dapat diaplikasikan untuk koneksi broadband. Fixed Wimax pada prinsipnya dikembangkan dari system WiFi, sehingga keterbatasan Wifi dapat dilengkapi melaui system ini, terutama dalam hal coverage/jarak, kualitas dan garansi layanan (Qos).
Mobile Wimax dikembangkan untuk dapat mengimbangi teknologi selular sebelumnya seperti 3G. Wimax unggul pada konfigurasi system yang jauh lebih sederhana dan kecepatannya yang tinggi. Oleh karena itu Wimax sangat mungkin dan mudah diselenggarakan oleh operator baru ataupun office provider skala kecil. Namun kemampuan mobility dari Mobile Wimax masih tergantung pada kemampuan teknologi seluler.
Dibanding 3G, Broadband Wireless Access (BWA) yang mengandalkan Wimax diklaim memiliki banyak keuntungan, terutama dalam sisi biaya infestasi yang lebih kecil dan kecepatan yang bagus atau akses internet bagus harga murah, contoh jika satu BTS 3G membutukan modal Rp 1 Milyar, maka BTS Wimax hanya mengeluarkan Rp 60 juta. Selain itu kecepatan akses Wimax mampu hingga 70 Megabyte per second (Mbps) sementara 3G hanya mencapai 1 hingga 2 Mbps. Itupun masih ngo-ngosan dicapai oleh operator negeri.
Wimaxpun memungkinkan cakupan telepon dan internet lebih luas, yaitu mampu memberikan kecepatan 70 Mbps dalam radius 50 km yang bisa menjadi alternative teknologi fixedline dengan biaya instalasi jaringan Wimax lebih murah. Disisi lain pemerintah kerap menyinggung perihal penggunaan Wimax dengan kandungan local minimum 40%. Inisiatif mengutamakan perusahaan lokal. Menjadi momentum memajukan industry lokal.
Wimax sangat cocok digunakan untuk pelanggan dengan tingkat mobilitas yang rendah namun kebutuhan bandwidthnya tinggi, sedangkan 3G focus pada pelanggan dengan tingkat mobilitas tinggi sedangkan kebutuhan bandwidthnya lebih rendah. Dari sisi time to market 3G lebih unggul daripada Wimax. 3G dikembangkan lebih untuk personal sedangkan Wimax dikembangkan untuk akses baru ke personal.

Sabtu, 13 November 2010

Pengenalan Pemrograman Berorientasi Objek pada Java

Class adalah struktur dasar dari pemrograman berorientasi objek yang mendefinisikan variable dan method-method pada seluruh objek tertentu. Class juga mendefinisikan tipe data baru untuk menciptakan model dari objek yang dibuat sesuai dengan tipe data baru tersebut. Dengan kata lain class menciptakan instant dari objek. class juga merupakan grup suatu object dengan kemiripan attributes/properties, behaviour dan relasi ke object lain.

Objek adalah instance dari class. Objek merupakan perangkat lunak yang berisi sekumpulan variable dan method-method terkait. Objek merupakan entitas yang memiliki keadaan, behaviour dan identitas yang tugasnya dirumuskan dalam suatu lingkup masalah dengan baik.

Instantiate adalah proses pembentukkan objek dari suatu class.

Instance Variable adalah variable yang ada di dalam class tetapi berada di luar method. Instance variable ini merupakan attribute dari suatu class dan mempunyai default value yang tidak perlu diinisialisasi.

Instance Method merupakan method yang hanya tersedia apabila instance dari suatu class dibuat.

Class Variable (Static Member Variables) adalah variable yang dimiliki oleh class yang dapat memiliki nilai yang sama untuk semua objek pada class yang sama dan dapat diakses oleh semua instance dari class.

Konstruktor adalah sebuah tipe khusus dari method yang digunakan untuk membuat dan menginisialisasi sebuah object baru. Konstruktor merupakan suatu method yang memiliki nama yang sama dengan nama classnya.

Analisis Tugas User Imterface Mesin ATM

- User Interface Mesin ATM (Mengambil Uang melalui ATM)
o Pergi ke ATM terdekat
o Masukkan kartu ke mesin ATM
o Pilih bahasa yaitu:
- Bahasa Indonesia
- Bahasa Inggris
- Tekan CANCEL untuk pembatalan
• Transaksi dibatalkan harap ambil kartu
o Masukkan pin ATM
- Tekan benar
- Tekan CANCEL untuk pembatalan
• Transaksi dibatalkan harap ambil kartu
o Silahkan pilih jumlah penarikan
- Pilih nominal yang diinginkan
- Tekan “penarikan jumlah lain” untuk jumlah lain
• Masukkan jumlah penarikan tunai yang diinginkan (dalam kelipatan Rp 50.000) maksimum Rp 1.500.000
o Tekan jika benar
- Rekening yang diinginkan
• Rekening Giro
• Rekening Tabungan
- Menu Sebelumnya
- Tekan CANCEL untuk pembatalan
• Transaksi dibatalkan harap ambil kartu
o Tekan jika salah
o Tekan CANCEL untuk pembatalan
- Transaksi dibatalkan harap ambil kartu

- Tekan “Menu Lain” untuk memilih transaksi yang diinginkan
• Ganti pin
• Transfer
• Pembayaran
• Penarikan tunai
• Informasi saldo
• Menu sebelumnya untuk kembali
o Silahkan ambil uang
o Transaksi selesai
- Perlu Transaksi lain
• Tekan jika ya
• Tekan Jika Tidak.

Hirarki Analisis Tugas

KERANGKA KARANGAN (OUTLINE)

Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk

dipahami. Untuk memudahkan penulis dalam menulis karangan maka dibuatlah kerangka karangan terlebih dahulu.

Kerangka karangan merupakan rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan digarap, dan merupakan rangkaian ide-ide yang

disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur.

Secara garis besar kerangka karangan dapat diungkapkan dalam 3 pokok yaitu :
- rencana garis besar
- karangan berdasarkan tingkat kepentingannya;
- Pokok-pokok yang akan dibicarakan;
- Pedoman bagi pembaca untuk mengetahui isi suatu karangan

Manfaat Kerangka Karangan:
a. Untuk menjamin penulisan bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah
b. Untuk menyusun karangan secara teratur.
Kerangka karangan membantu penulis untuk melihat gagasan-gagasan dalam sekilas pandang, sehingga dapat dipastikan apakah susunan dan hubungan timbal-balik

antara gagasan-gagasan itu sudah tepat, apakah gagasan-gagasan itu sudah disajikan dengan baik, harmonis dalam perimbangannya.
c. Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda. Setiap tulisan dikembangkan menuju ke satu klimaks tertentu. Namun sebelum mencapai klimaks

dari seluruh karangan itu, terdapat sejumlah bagian yang berbeda-beda kepentingannya terhadap klimaks utama tadi. Tiap bagian juga mempunyai klimaks

tersendiri dalam bagiannya. Supaya pembaca dapat terpikat secara terus menerus menuju kepada klimaks utama, maka susunan bagian-bagian harus diatur pula

sekian macam sehingga tercapai klimaks yang berbeda-beda yang dapat memikat perhatian pembaca.
d. Menghindari penggarapan topik dua kali atau lebih. Ada kemungkinan suatu bagian perlu dibicarakan dua kali atau lebih, sesuai kebutuhan tiap bagian

dari karangan itu. Namun penggarapan suatu topik sampai dua kali atau lebih tidak perlu, karena hal itu hanya akan membawa efek yang tidak menguntungkan;

misalnya, bila penulis tidak sadar betul maka pendapatnya mengenai topik yang sama pada bagian terdahulu berbeda dengan yang diutarakan pada bagian kemudian,

atau bahkan bertentangan satu sama lain. Hal yang demikian ini tidak dapat diterima. Di pihak lain menggarap suatu topik lebih dari satu kali hanya membuang

waktu, tenaga, dan materi. Kalau memang tidak dapat dihindari maka penulis harus menetapkan pada bagian mana topik tadi akan diuraikan, sedangkan di bagian

lain cukup dengan menunjuk kepada bagian tadi.
e. Memudahkan penulis mencari materi pembantu.
Dengan mempergunakan rincian-rincian dalam kerangka karangan penulis akan dengan mudah mencari data-data atau fakta-fakta untuk memperjelas atau membuktikan

pendapatnya. Atau data dan fakta yang telah dikumpulkan itu akan dipergunakan di bagian mana dalam karangannya itu.

Bila seorang pembaca kelak menghadapi karangan yang telah siap, ia dapat menyusutkan kembali kepada kerangka karangan yang hakekatnya sama dengan apa

yang telah dibuat penggarapnya. Dengan penyusutan ini pembaca akan melihat wujud, gagasan, struktur, serta nilai umum dari karangan itu. Kerangka karangan

merupakan miniatur atau prototipe dari sebuah karangan. Dalam bentuk miniatur ini karangan tersebut dapat diteliti, dianalisis, dan dipertimbangkan secara

menyelurih, bukan secara terlepas-lepas.

Pola Susunan Kerangka Karangan
a. Pola Alamiah
Susunan atau pola alamiah adalah suatu urutan unit-unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan yang nyata di alam. Sebab itu susunan alamiah dapat dibagi

lagi menjadi tiga bagian utama, yaitu berdasar urutan ruang, urutan waktu, dan urutan topik yang ada.

1) berdasar urutan ruang
contoh :
Topik: Tanah longsor
Tujuan: Untuk mengetahui lokasi tanah lonsor.
Tema: Beberapa lokasi tanah longsor di dunia

2) berdasar urutan waktu
contoh :
Topik: masyarakat
Tujuan: untuk mengetahui perkembangan masyarakat
Tema: Perkembangan masyarakat dari jaman ke jaman.

3) berdasar urutan topik yang ada
contoh :
Topik: Penyakit
Tujuan: Untuk mengetahui berbagai penyakit di Indonesia
Tema: Berbagai penyakit di Indonesia

b. Pola Logis
Pola logis berdasar urutan:

1) klimaks – anti klimaks
contoh :
Topik: Banjir
Tujuan: Untuk mengetahui akibat banjir
Tema: Banjir dan akibatnya

2) umum – khusus
contoh :
Topik: Pendidikan
Tujuan: Untuk mengetahui pendidikan di masyarakat
Tema: Pendidikan di masyarakat

3) sebab – akibat
contoh:
Topik: Premanisme di Jakarta
4) proses
5) dan lain-lain.

Syarat Kerangka Karangan yang baik:
a. Tesis atau Pengungkapan Maksud harus jelas
Pilihlah topik yang merupakan hal yang khas, kemudian tentukan tujuan yang jelas. Lalu buatlah tesis atau pengungkapan maksud.

b. Tiap unit hanya mengandung satu gagasan.
Bila satu unit terdapat lebih dari satu gagasan, maka unit itu harus dirinci.

Referensi :
it-kosongsatu.com/kk.doc
id.wikipedia.org/wiki/Karangan
purpurin.files.wordpress.com/2008/04/kk-formal.ppt

Minggu, 31 Oktober 2010

Topik, Tema dan Judul

Pengertian Topik, Tema, dan Judul

Topik merupakan salah satu unsur yang penting dalam wacana percakapan. Topik berasal dari bahasa Yunani yaitu “Topoi” yang berarti tempat dalam tulis menulis, pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan. Menurut Howe topic merupakan syarat terbentuknya wacana percakapan. Topik adalah pokok pembicaraan, pokok bahasan atau masalah yang akan dibahas. Topik harus diidentifikasi terlebih dahulu sebelum kegiatan tulis menulis dilakukan.

Tema adalah pengkhususan dari topik yang telah ditentukan. Tema merupakan amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya.Tema juga merupakan pokok pikiran yang mendasari karangan yang akan disusun. Tema akan menentukan arah tulisan atau tujuan dari penulisan artikel.menentukan tema berarti menentukan apa masalah sebenarnya yang akan ditulis atau diuraikan.

Judul merupakan tulisan singkat suatu artikel atau disejbut juga miniatur isi bahasan. Judul adalah sebuah nama yang dipakai dalam buku , bab dalam buku atau kepala berita. Dalam artikel judul disebut juga kepala tulisan. Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik, usahakan tidak lebig dari 5 kata, tetapi cukup menggambarkan isi bahasan.


Perbedaan Topik, Tema, dan Judul
Topik, tema dan judul pada dasarnya hampir sama maknanya, yaitu pokok pembicaraan dalam diskusi atau dialog, pokok pikiran suatu karangan dan nama yang digunakan untuk makalah atau buku. Perbedaanya diantara ketiganya adalah:
- Topik bersifat umum yaitu belum menggambarkan sudut pandang penulis.
- Tema juga masih bersifat umum berupa amanat utama yang disampaikan penulis melalui karangannya.
- Judul bersifat spesifik dan mengandung permasalahan yang lebih jelas dan terarah serta pembuatannya berawal dari topik.

Topik, Tema dan Judul yang Baik

1. Topik
Secara umum syarat topik yang baik yaitu :
a. Menarik untuk ditulis dan dibaca
Topik yang menarik bagi penulis akan meningkatkan kegairahan dalam mengembangkan penulisannya, dan bagi pembaca akan mengundang minat untuk membacanya.
b. Diukuasai dengan baik oleh penulis minimal prinsip-prinsip ilmiah.
Untuk menghasilkan tulisan yang baik, penulis harus menguasai teori-teori (data sekunder), data di lapangan (data primer), menguasai waktu, biaya, metode pembahasan, bahasa yang digunakan dan bidang ilmu.

2. Tema
Syarat-syarat tema yang baik antara lain :
a. Tema harus menarik perhatian penulis
b. Harus diketahui atau dipahami penulis
c. Harus bermanfaat
d. Tema yang dipilih harus berada disekitar kita
e. Harus menarik
f. Ruang lingkupnya sempit dan terbatas
g. Memiliki data dan fakta yang efektif
h. harus memiliki sumber acuan.

3. Judul
Syarat-syarat judul yang baik :
a. Harus berbentuk frasa
b. Tanpa adanya singkatan atau akronim
c. Awalan kata harus huruf kapital, kecuali preposisi dan konjungsi
d. Tanpa tanda baca di akhir judul
e. Menarik perhatian
f. Logis
g. Sesuai dengan isi
h. Judul harus asli, relevan, proaktif, dan singkat.

Berikut ini adalah beberapa pertimbangan dalam membuat judul sebuah karangan.
a. Judul harus dapat menunjukkan problematik yang terkandung didalam tema yang dibuat.
b. Diungkapkan dalam kalimat yang sederhana tetapi mampu menunjukkan dengan jelas independent variable dan dependent variable-nya.
c. Menampilkan setting di mana atau kapan cerita itu terjadi.
d. Menggambarkan dengan jelas sekali cerita Anda kepada pembaca, sehingga tanpa membaca cerita Anda pun, pembaca sudah bisa menebak akan ke mana cerita ini berakhir.
e. Banyak penulis yang berkonsentrasi pada rima judul yang mereka buat. Itu adalah suatu pertimbangan yang bagus, karena perpaduan bunyi yang bagus biasanya dapat menggelitik pembaca. Pembaca akan berpikir bahwa penulis yang menciptakannya pastilah seorang yang kreatif. Ini sudah cukup dijadikan jaminan bahwa cerita yang dihasilkannya pun tentu bagus.
f. Menggunakan kalimat yang pendek lebih efektif dan memiliki kesan lebih kuat daripada kalimat panjang yang bertele-tele.
g. Munculkan suatu kontradiksi.


Referensi :
Hs, Widjono. 2008. Bahasa Indonesia Matakuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta : Grasindo.
olivya-permata.blogspot.com
rangerwhite09-artikel.blogspot.com
gladysdizz.blogspot.com
www.galang.biz

Selasa, 26 Oktober 2010

Alenia

Alenia merupakan bagian dari wacana yang berisi satu gagasan pokok dan dapat diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas. Alenia terdiri dari sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan ide pokok sebagai pengendalinya.
Paragraf adalah suatu penuangan ide penulis melalui kalimat atau kumpulan kalimat diman kalimat yang satu dengan kalimat yang lain saling berkaitan dan hanya memiliki suatu topic atau tema.

Alenia/paragraf diserap dari bahasa inggris “paragraph”. Paragraf juga berasal dari bahasa Yunani yaitu para- yang berarti sebelum dan grafein yang berarti menulis. Sedangkan
Alinea berasal dari bahasa Belanda. Kata Belanda itu sendiri dari kata Latin a linea yang berarti ‘mulai dari baris baru’.

A. Syarat-syarat pembentukan alinea:
1. Kesatuan/Kepaduan:
Semua kalimat secara bersama-sama menyatakan suatu hal dan berhubungan erat.
2. Koherensi dan Kohesi
kekompakan hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat lain yang membentuk alenia itu.
3. Perkembangan alinea
Perincian dari gagasan-gagasanyang membina alinea:
a. Kemampuan memperinci gagasan utama secara maksimal ke dalam gagasan-gagasan bawahan
b. Kemampuan mengurutkan gagasan bawahan secara teratur.

B. Macam-macam Alenia
a. Alenia pembuka
Berfungsi sebagai :
a. Membuka suatu karangan
b. Menarik minat dan perhatian pembaca
c. Menyiapkan
b. Alenia penghubung
Semua alenia yang terdapat diantara alenia pembuka dan penutup.
c. Alenia penutup
a. Mengakhiri karangan/bagian karangan
b. Mengandung kesimpulan yang bulat dan betul-betul mengakhiri uraian
c. Menimbulkan banyak kesan

C. Unsur-unsur Alenia
Terdapat 2 jenis unsure-unsur alenia :
a. Kalimat Utama
Merupakan kalimat yang memiliki inti kalimat dari pikiran penulis
b. Kalimat penjelas
Merupakan kalimat yang memiliki tujuan untuk menekankan atau mengantarkan pembaca sebelum ke kalimat inti. Kalimat penjelas bias dimiliki di akhir ataupun di awal kalimat.

D. Methode Perkembangan Alenia
Beberapa metode pengembangan alenia antara lain :
a. Klimaks dan AntiKlimaks
Klimaks yaitu suatu gagasan utama mula-mula yang diperinci dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggap paling rendah kedudukannya, kemudian berangsur-angsur disusun dengan sebuah gagasan lain hingga ke gagasan yang paling tinggi kedudukannya atau kepentingannya. Dengan kata lain, gagasan-gagasan bawahan disusun sekian macam sehingga gagasan-gagasan berikutnya lebih tinggi kepentingannya dari gagasan sebelumnya.
Variasi gagasan dari klimaks adalah anti-klimaks, yaitu menulis mulai dari suatu gagasan atau tema yang dianggap paling tinggi kedudukannya, kemudian perlahan-lahan menurun melalui gagasan-gagasan yang lebih rendah.
b. Sudut pandang
Yaitu tempat dimana seorang pengarang melihat sesuatu. Mencangkup pengertian bagaimana pandangan dan anggapan penulis terhadap subjek yang sedang digarapnya.
c. Perbandingan dan pertentangan
Yaitu suatu cara seorang pengarang menunjukkan kesamaan atau perbedaan antara dua orang, objek, atau gagasan yang bertolak dari segi-segi tertentu.
d. Analogi
Yaitu perbandingan yang sistematis dari dua hal yang berbeda, tetapi dengan memperlihatkan kesamaan fungsi dari dua hal tersebut sebagai iliustrasi.
e. Proses
Yaitu suatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu, atau urutan dari sesuatu peristiwa atau kejadian.
f. Sebab Akibat
Sebab bisa bertindak sebagai gagasan utama sedangkan akibat sebagai rincian pengembangannya atau sebaliknya.
g. Umum-Khusus
Gagasan utama diletakkan diawal alenia dan perincian-perinciannya terdapat dalam kalimat-kalimat berikutnya.
h. Klasifikasi
Yaitu sebuah proses untuk mengelompokkan gagasan-gagasan yang dianggap mempunyai kesamaan-kesamaan tertentu.
i. Definisi
Yaitu usaha pengarang untuk memberikan keterangan atau arti terhadap sebuah istilah atau hal.

Referensi : Bab 5 Paragraf.pdf
http://ridwanal-bantani.blogspot.com
http://Iaibcommunity.wordpress.com http://caripenghasilantambahan.blogspot.com

Sabtu, 16 Oktober 2010

Kalimat Efektif

Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis. Kalimat sangat mengutamakan keefektifan informasi itu sehingga kejelasan kalimat itu dapat terjamin.
Sebuah kalimat efektif mempunyai ciri-ciri khas, yaitu

- Kepaduan
adanya hubungan timbal balik yang baik dan jelas di antara unsur-unsur (kata atau kelompok kata) yang membentuk kalimat tersebut. Kepaduan dalam kalimat akan rusak karena salah menempatkan kata depan (tentang, mengenai, akan). Kepaduan juga akan rusak karena salah menempatkan kata keterangan aspek (sudah, telah, akan) atau keterangan modalitas (harus, boleh, ingin) pada kalimat pasif.
Contoh : Mahasiswa sedang membicarakan tentang materi kuliah.
Kata tentang tidaklah padu. Penggunaannya tidak diperlukan, apabila ingin menggunakannya cukup merubah kata membicarakan menjadi berbicara.
Kalimat yang padu mencangkup kepaduan pernyataan dalam kalimat itu sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.
a. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidak simetris. Oleh karena itu, kita hidari kalimat yang panjang dan bertele-tele.
b. Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam kalimat-kalimat yang berpredikat pasif persona.
c. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripad atau tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita.


- kesepadanan struktur
keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik. Kesepadanan kalimat itu memiliki beberapa ciri, seperti tercantum di bawah ini.
a. Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat dengan jelas. Ketidakjelasan subjek atau predikat suatu kalimat tentu saja membuat kalimat itu tidak efektif. Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan menghindarkan pemakaian kata depan di, dalam bagi untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan sebagainya di depan subjek.
Contoh :
- Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Salah)
- Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Benar)
b. Tidak terdapat subjek yang ganda
Contoh :
Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen. (Salah)
Dalam menyusun laporan itu saya dibantu oleh para dosen.(Benar)
c. Kalimat penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal
Contoh:
Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama. (Salah)
Kami datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama. (Benar)

- keparalelan bentuk
Yang dimaksud keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan nomina. Kalau bentuk pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba. Bentuk-bentuk kata yang sejajar dalam sebuah kalimat memperlihatkan pikiranpikiran/ gagasan-gagasan yang sejajar pula. Kesejajaran antara pikiran/gagasan dan bentuk bahasa yang dipakai dapat mempermudah pembaca untuk memahami makna kalimat.
Contoh :
Kegiatan yang telah kami lakukan adalah mengumpulkan informasi, pencarian
bahan bacaan, dan menyusun rancangan. (Salah)
Kegiatan yang telah kami lakukan adalah mengumpulkan informasi, mencari bahan
bacaan, dan menyusun rancangan. (Benar)

- ketegasan makna
Yang dimaksud dengan ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Kalimat itu member penekanan atau penegasan pada penonjolan itu. Ada berbagai cara untuk membentuk penekanan dalam kalimat yaitu :
a. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat).
b. Membuat urutan kata yang bertahap
c. Melakukan pengulangan kata (repetisi).
d. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.
e. Mempergunakan partikel penekanan (penegasan).

- kehematan kata
yaitu hemat mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan tidak berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan kalimat. Peghematan di sini mempunyai arti penghematan terhadap kata yang memang tidak diperlukan, sejauh tidak menyalahi kaidah tata bahasa.
Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan:
a. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subjek.
b. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
c. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.
d. Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.
Contoh :
Setelah makalah ini diperbaiki, makalah ini akan segera dipresentasikan. (Salah)
Setelah diperbaiki, makalah ini akan segera dipresentasikan. (Benar)

- kecermatan penalaran (tidak ambigu)
Cermat adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda. Dan tepat dalam pilihan kata. Dengan demikian, kita harus secara saksama mempertimbangkan setiap kata, kelompok kata, atau kalimat yang akan kita pakai agar pembaca memahami hal yang kita ungkapkan persis seperti yang kita maksudkan.
Contoh :
Pria dan wanita yang memakai pita akan mengikuti lomba balap karung. (Salah)
Wanita yang memakai pita dan pria akan mengikuti lomba balap karung. (Benar)

- kelogisan bahasa.
bahwa ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. Di samping harus gramatikal, kalimat juga harus logis, dalam arti, harus mengandung penalaran atau logika yang baik atau dapat diterima oleh akal sehat.
Contoh :
Pembangunan jembatan yang diperkirakan menghabiskan dana sekitar dua miliar itu
akan dibangun tahun depan. (Salah)
Pembangunan jembatan yang diperkirakan menghabiskan dana sekitar dua miliar
itu akan dilaksanakan/dilakukan/dimulai tahun depan. (Benar)

Penggunaan kalimat efektif adalah mutlak untuk digunakan agar tercapai keseragaman gagasan antara penulis dan pembaca sehingga kejelasan kalimat akan tercapai. Dengan begitu, pembaca akan dapat mengerti maksud dari kalimat yang dirangkai oleh si penulis.

Referensi :
Kalimat_dalam_bahasa_indonesia.pdf
PengertianKalimat.pdf

Sabtu, 09 Oktober 2010

Interaksi Manusia dan Komputer

Interaksi Manusia dan Komputer (Human-Computer Interaction) adalah disiplin ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dan computer yang meliputi perancangan, evaluasi, dan implementasi antarmuka pengguna computer agar mudah digunakan oleh manusia. Sedangkan interaksi manusia dan computer itu sendiri adalah serangkaian proses, dialog dan kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk berinteraksi dengan computer yang keduanya saling memberikan masukkan dan umpan balik melalui sebuah antarmuka untuk memperoleh hasil akhir yang diharapkan. Para perancang antarmuka manusia dan computer berharap agar system computer yang dirancangnya dapat bersifat akrab dan ramah terhadap penggunanya (user friendly). Terdapat beberapa pemahaman tentang beberapa bidang ilmu untuk menerapkan hal tersebut yaitu:
- Teknik elektronika dan ilmu computer
Bidang ini memberikan kerangka kerja untuk dapat merancang system IMK;
- Psikologi
Mampu memahami sifat dan kebiasaan, persepsi dan pengolahan kognitif, serta kemampuan motorik pengguna;
- Perancangan grafis dan tipografi
Penggunaan gambar sebagai sarana dialog yang dianggap cukup efektif untuk berinteraksi antara manusia dan computer;
- Ergonomik
Berhubungan dengan aspek fisik untuk mendapatkan lingkungan kerja yang nyaman seperti bentuk meja dan kursi kerja, layar tampilan, bentuk keyboard, posisi duduk, pengaturan lampu, dan kebersihan tempat kerja.
- Antropoligi
Ilmu pengetahuan tentang menusia, member suatu pendangan tentang cara kerja berkelompok yang masing-masing anggotanya dapat memberikan kontribusi sesuai dengan bidangnya.
- Linguistic
Merupakan cabang ilmu yang mempelajari tetang bahasa. Untuk melakukan dialog diperlukan suatu sarana komunikasi yang berupa bahasa grafis, bahasa alami, behasa menu, bahasa perintah, dll.
- Sosiologi
Yaitu studi tentang pengaruh system manusia-komputer dalam struktur social, missal adanya PHK karena adanya otomasi kantor.

Terdapat 2 pendekatan dalam Interaksi Manusia dan Komputer, yaitu:
 Machine side ( teknik komputer grafis, sistem operasi, bahasa pemograman, dan bagaimana membangun environment yang relevan)
 Human Side (teori komunikasi, graphic dan industrial design disipline, liguistic, ilmu social, psikologi kognitif, dan human performance are relevant
Point penting dalam IMK adalah:
 Bagaimana menentukan fungsi yang dimiliki sebuah system
 Bagaimana menyajikan kepada user
 Bagaimana membangun sebuah system
 Bagaimana untuk menguji sebuah design
Aspek-aspek dalam IMK:
 Use and context of computers ( U)
 Social Organisation and Work : Dalam kegunaannya bagi manusia sebagai makhluk sosial dalam konteks kerja contoh: untuk mendukung kualitas dan kepuasan kerja;
 Human-Machine Fit and Adaptation
Kesesuain antara manusia dengan mesin yang dibangun bisa dilihat dari;
 Waktu penyesuaian ( saat dibangun atau saat digunakan )
 Apakah mesin atau manusianya yang berubah atau diubah
 Siapa yang membuat perubahan apakah pengguna atau sistemnya
 Human characteristic (H)
 Human Information Processing : karakteristik manusia sebagai pemores informasi. Hal – hal yang penting diketahui atau dipelajari antara lain:
 Model – model arsitektur kognitif
 Teori tentang memori, persepsi, kemampuan motorik, motivasi, dll
 Language, Communication and Interaction : Bahasa sebagai media bagi manusia untuk berinteraksi dengan manusia lain, aspek –aspek yang dipelajari yaitu sintaksis, sematik dan pragmatisme bahasa dan fenomena – fenomena dan bahasa
 Computer system and interface architectur (C)
 Input dan Output Devices : Konstruksi teknis pada peraltan yang digunakan sebagai media interaksi manusia dan komputer
 Dialogue Techniques : Arsitektur software dasar dan teknik – teknik dalam berinteraksi dengan manusia terdiri dari input dan output dialog, cara – cara berinteraksi, dan masalah – masalah dalam dialog
 Dialogue Genre : Gaya / metode yang digunakan, antara lain: penggunaan metafora; metode – metode yang relevan dengan media lain misal : film, grafis; aspek estetika.
 Computer Graphics : konsep – konsep dasar dari tampilan komputer : aspek geometris dalam 2 atau 3 dimensi, transformasi linear, tampilan warna
 Dialogue Architecture : arsitektur software dan standar – standart untuk antar muka dengan user antara lain: model- model referensi dialog pada sistem ( dialogue system reference models ), model – model pencitraan pada layar (screen imaging models), windows manager models, dan multi user interface architecture.
 Development proses ( D)
 Design Approaches : Proses desain dan topik – topik yang relevan dari disiplin ilmu yang lain, antara lain: ilmu tentang desain grafis, proses pengembangan system, teknik analisa kerja serta desain industrial.
 Implementation Techniques and Tools : Cara- cara dan peralatan implementasi antara lain: hubungan anatara desain, evaluasi, dan implementasi; independensi dan reusability, independensi aplikasi, independensi peralatan; teknik prototype; peralatan dialogue; method berorientasi objek; serta pepresentasi data dan algoritma.
 Evaluation Techniques : metode - metode spesifik untuk evaluasi seperti: productivitas dan aspek –aspek yang dievaluasi seperti waktu, error, kemudahan untuk dipelajari, desain, dll.
Bagaimanapun interaksi manusia dan computer pasti akan selalu ada, karena computer itu sendiri merupakan bagian dari ciptaan manusia. Dengan disusunnya bebagai cara interaksi manusia dan computer maka dapat mempermudah manusia dalam mengoperasikan computer dan mendapatkan berbagai umpan balik yang pengguna perlukan selama pengguna menggunakan computer.

Referensi: http://trihariyono.wordpress.com http://nshafitri-imk.blogspot.com
http://wikipedia.org nimaifa-INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER.ppt

Kalimat dalam Bahasa Indonesia

Dalam berbahasa, baik secara lisan maupun tulis, kita sebenarnya tidak mengunakan kata-kata secara lepas. Akan tetapi, kata-kata itu terangkai mengikuti aturan atau kaidah yang berlaku sehingga terbentuklah rangkaian kata yang dapat mengungkapkan gagasan, pikiran, atau perasaan. Rangkaian kata yang dapat mengungkapkan gagasan, pikiran, atau perasaan itu dinamakan kalimat.

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik(.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!).

Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki subjek (S) dan predikat (P). Apabila tidak memiliki unsur subjek dan unsur predikat, pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan frasa. Inilah yang membedakan kalimat dengan frasa.

Unsur-unsur kalimat :
- Subjek : merupakan jawaban atas pertanyaan apa dan siapa kepada predikat. Contoh : Aiba memelihara kucing. Maka pertanyaan “Siapa memelihara?” Adalah Aiba.

- Predikat
o Menimbulkan pertanyaan apa dan siapa
o Dapat berupa kata “adalah” atau “ialah”
o Dapat disertai kata aspek (seperti telah, sudah, sedang, belum, dan akan) pada kalimat verba atau adjectiva dan modalitas (seperti ingin, hendak, dan mau) untuk menyatakan keinginan pelaku.

- Objek : Untuk predikat yang berupa verba intransitif (kebanyakan berawalan ber- atau ter-) tidak memerlukan objek, verba transitif yang memerlukan objek kebanyakan berawalan me-.

- Pelengkap : Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap.

- Keterangan : Unsur kalimat yang dapat diubah-ubah posisinya. Jika dari jabatan SPOK menjadi KSPO dan SKPO .Jika tidak dapat di pindah maka bukan keterangan.

Dalam suatu kalimat yang biasa digunakan terdapat pola-pola kalimat dapat dikembalikan ke dalam sejumlah kalimat dasar yang sangat terbatas. Dengan perkataan lain, semua kalimat yang kita gunakan berasal dari beberapa pola kalimat dasar saja. Kalimat dasar tersebut dapat berupa:
- Kalimat dasar berpola SP
Terdiri dari subjek dan predikat. Predikat dapat berupa:
o kata kerja (Ohno(S) sedang memancing(P))
o kata benda (Ayahnya(S) juru masak(P))
o kata sifat (Ohno(S) baik hati(P))
o kata bilangan (Personil Arashi(S) 5 orang(P))

- Kalimat dasar berpola SPO
Mempunyai unsur Subjek, Predikat, dan Objek. Contoh : Mereka(S) sedang menyelenggarakan(P) konser(O).

- Kalimat dasar berpola SP Pel.
Mempunyai unsur Subjek, Predikat, dan Pelengkap. Contoh : Nino(S) berpakaian(P) rapi(Pel).

- Kalimat dasar berpola SPO Pel.
Terdiri dari Subjek, Predikat, Objek, dan Pelengkap. Contoh : Ohno(S) membelikan(P) Nino(O) topi(Pel).

- Kalimat dasar berpola SPK
Terdiri dari Subjek, Predikat, dan Keterangan. Contoh : Aiba(S) berasal dari(P) Chiba(K).

- Kalimat dasar berpola SPOK
Terdiri dari Subjek, Predikat, Objek, dan Keterangan. Contoh : Mereka(S) makan(P) sawo(O) saat festival(K).

Pola-pola kalimat tersebut juga dapat disusun berdasarkan kata kerja (KK), kata sifat (KS), kata benda (KB) dan kata bilangan (KBil). Berdasarkan penelitian para ahli, pola kalimat dasar dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.

1. KB + KK --> Mereka bernyanyi.
2. KB + KS --> Aiba dermawan.
3. KB + KBil --> Harga album terbaru Arashi delapan ratus ribu.
4. KB + (KD + KB) --> Tinggalnya di Jambi.
5. KB1 + KK + KB2 --> Mereka menonton konser.
6. KB1 + KK + KB2 + KB3 --> Paman mencarikan saya pekerjaan.
7. KB1 + KB2 --> Ohno penyiar.

Ketujuh pola kalimat dasar ini dapat diperluas dengan berbagai keterangan dan dapat pula pola-pola dasar itu digabung-gabungkan sehingga kalimat menjadi luas dan kompleks.
Macam-macam Kalimat
1. Kalimat Tunggal : kalimat yang hanya terdiri atas dua unsur inti pembentukan kalimat (subjek dan predikat) dan boleh diperluas dengan salah satu atau lebih unsur-unsur tambahan (objek dan keterangan), asalkan unsur-unsur tambahan itu tidak membentuk pola kalimat baru.

2. Kalimat Majemuk : kalimat-kalimat yang mengandung dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk dapat terjadi dari:

a. Sebuah kalimat tunggal yang bagian-bagiannya diperluas sedemikian rupa sehingga perluasan itu membentuk satu atau lebih pola kalimat baru, di samping pola yang sudah ada.
Misalnya: Anak itu membaca puisi. (kalimat tunggal) Anak yang menyapu di perpustakaan itu sedang membaca puisi. (subjek pada kalimat pertama diperluas)

b. Penggabungan dari dua atau lebih kalimat tunggal sehingga kalimat yang baru mengandung dua atau lebih pola kalimat.
Misalnya: Susi menulis surat (kalimat tunggal I)
Bapak membaca koran (kalimat tunggal II)
Susi menulis surat dan Bapak membaca koran.

Berdasarkan sifat hubungannya, kalimat majemuk dapat dibedakan atas kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat, dan kalimat majemuk campuran.
1) Kalimat majemuk setara : kalimat majemuk yang hubungan antara pola-pola kalimatnya sederajat. Kalimat majemuk setara terdiri atas:
a. Kalimat majemuk setara menggabungkan. Biasanya menggunakan kata-kata tugas: dan, serta, lagipula, dan sebagainya. Contoh: Sho pemuda yang pintar lagi pula tampan.
b. Kalimat majemuk setara memilih. Biasanya memakai kata tugas: atau, baik, maupun.
Contoh: Bapak minum teh atau Bapak makan nasi.
c. Kalimat majemuk setara perlawanan. Biasanya memakai kata tugas: tetapi, melainkan.
Contoh: Dia sangat berbakat, tetapi sangat pemalas.
2) Kalimat majemuk bertingkat : terdiri dari perluasan kalimat tunggal, bagian kalimat yang diperluas sehingga membentuk kalimat baru yang disebut anak kalimat. Sedangkan kalimat asal (bagian tetap) disebut induk kalimat. Ditinjau dari unsur kalimat yang mengalami perluasan dikenal adanya:
a. Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat penggati subjek. Contoh: Diakuinya(P) hal itu(S). Diakuinya(P) bahwa Ohno memang berbakat (anak kalimat pengganti subjek).
b. Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti predikat. Contoh: Katanya begitu. Katanya bahwa ia tidak sengaja menjatuhkan gelas itu.
c. Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti objek. Contoh: Mereka sudah mengetahui hal itu.
Mereka sudah mengetahui bahwa dia yang menjadi peran utama.
d. Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti keterangan. Contoh: Ayah pulang malam hari. Ayah pulang ketika kami makan malam.

3) Kalimat majemuk campuran : kalimat majemuk hasil perluasan atau hasil gabungan beberapa kalimat tunggal yang sekurang-kurangnya terdiri atas tiga pola kalimat.
Contoh: Ketika ia duduk minum-minum(pola atasan), datang seorang pemuda berpakaian bagus(pola bawahan), dan menggunakan kendaraan roda empat(pola bawahan 2).

Kalimat yang benar harus memiliki kelengkapan unsur kalimat. Untuk mengecek apakah kalimat yang dihasilkan memenuhi syarat kaidah tata bahasa, perlu dikenal ciri-ciri subjek, predikat, objek, pelengkap dan keterangan. Selain itu pengenalan ciri-ciri unsur kalimat ini juga berperan untuk menguraikan kalimat atas unsur-unsurnya. Dengan mengetahui unsur-unsur kalimat, pola-pola dasar dan macam-macam kalimat ini maka terbuka wawasan kita untuk mampu menulis dengan kaedah penulisan yang berlaku.

Referensi:
http://serlykeguruan.blogspot.com/
http://sitompulke17.wordpress.com/
PengertianKalimat.pdf
Kalimat_dalam_bahasa_indonesia.pdf

GO GO GO!

Ohchan

Ohchan