(Foto: Ist)
LONDON - Bayi yang tidak dapat merangkak pada usia sembilan bulan diprediksi akan kesulitan saat menghadapi usia sekolah dan tertinggal dengan teman-teman sekelasnya.
Dalam studi tersebut, ditemukan bahwa keterlambatan kemampuan gerak seperti merangkak, duduk, dan berdiri berhubungan dengan masalah belajar dan tingkah laku.
Peneliti melibatkan 18.818 bayi yang lahir antara tahun 2000 hingga 2010, selama lima tahun pertama masa pertumbuhan mereka. Sebuah uji coba screening sederhana yang dilakukan sebelum anak-anak genap berusia satu tahun, membuktikan betapa pentingnya mencegah anak-anak tertinggal di usia sekolah.
Hasil studi yang dilakukan oleh University of London ini mengemukakan, masalah perkembangan berkaitan langsung dengan kesuksesan di sekolah, dan dapat teridentifikasi pada usia dini. Demikian keterangan yang dikutip dari Daily Mail, Jumat (19/2/2010).
Dalam tes menguji keahlian fungsi motorik, 96 persen bayi bisa duduk tanpa dibantu. Selain itu, 92 persen bayi dapat merangkak dan 69 persen dapat berdiri saat mereka berpengan pada sesuatu. Namun hanya ada empat persen dari bayi yang bisa berdiri yang dapat melakukan beberapa langkah.
Hasil penelitian menyimpulkan, keterlambatan dalam perkembangan akan mempengaruhi sekira 10 persen kemampuan belajar anak-anak. Bayi-bayi yang kesulitan mengerjakan tugas-tugas tertentu berkaitan dengan motorik, mengalami kesulitan belajar saat memasuki usia lima tahun.
Sumber : http://techno.okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar