JAKARTA - Universitas Gunadarma diberitakan berada di balik layar pengembangan situs PresidenSBY.info. Namun, akademisi Universitas Gunadarma, I Made Wiryana kembali menegaskan bahwa, dalam pengembangan situs tersebut bukan hanya dirinya dan Universitasnya saja. Universitas Gunadarma hanya salah satu konsultan teknis situs presiden.
Sebelumnya Made mengatakan, semua situs resmi RI-1, RI-2, dan RI-45, dikembangkan oleh mahasiswa dan alumni jebolan Gunadarma.
Menurut Made, dalam pernyataan tersebut perlu ada klarifikasi terkait beberapa hal, agar mendudukkan permasalahan mengenai istilah "di balik pengembangan" agar tidak terjadi kesalah-pahaman.
Diakui Made memang dirinya terlibat dalam pengembangan situs tersebut, tetapi bukan hanya dirimya saja. "Tetapi banyak pihak lain yang juga terlibat dalam mendukung pengembangan situs tersebut, misal rekan-rekan dari Yayasan Air Putih, dan rekan-rekan Telkom yang sangat besar dukungannya dalam pengembangan situs Presiden SBY dan pihak lainnya," kata Made dalam keterangannya, Rabu (17/2/2010).
Ditambahkan Made, keterlibatan pada situs Presiden RI itu pada dasarnya adalah dalam kapasitasnya sebagai personal yang kebetulan dosen tetap Universitas Gunadarma. "Pada situs Presiden, saya adalah SALAH SATU konsultan teknis, jadi bukan saya sendiri, atau Universitas Gunadarma saja yang berkontribusi pada pembangunan situs Presiden tersebut," katanya.
Tetapi jujur saja, keterlibatan Made di situs presiden, dapat dilakukan secara total karena adanya dukungan yang besar dari Universitas Gunadarma. "Dalam pengembangan ini memang saya melibatkan mahasiswa Universitas Gunadarma, yang sekarang sudah menjadi alumni," katanya.
Dukungan yang diberikan Universitas Gunadarma, inilah yang memungkinkan saya bertugas sebagai Konsultan Teknis secara fokus tanpa perlu mempertimbangkan masalah finansial dari kegiatan tersebut.
"Sebetulnya dukungan Universitas Gunadarma kepada stafnya yang mendukung pengembangan suatu situs publik bukan saja dilakukan oleh Universitas Gunadarma karena melibatkan situs Presiden, tetapi juga lazim dilakukan pihak Universitas Gunadarma kepada masyarakat luas," katanya.
Sementara itu, untuk situs Kemenpora, memang Made melibatkan banyak mahasiswa Universitas Gunadarma yang awalnya sebagai bagian dari tugas mata kuliah yang saya pegang. "Keterlibatan ini pada dasarnya untuk memberikan pengalaman nyata bagi para mahasiswa, alumni yang terpilih. Saya ingin mahasiswa saya memahami permasalahan nyata terhadap problem, solusi TI di Indonesia. Bukan sekedar membaca problem, solusi di buku yang relatif dikembangkan di negara barat sana," kata Made.
Keputusan pemilihan mahasiswa sebagai pengembang ini juga sesuai dengan warna Kemenpora yang memiliki warna di antaranya "muda, terpelajar dan dinamis". Sehingga jatuhlah pilihan pengembangan dilakukan oleh para mahasiswa alih-alih oleh para profesional. Portal Pemuda dan Olahraga dikembangkan oleh anak muda. Segala bentuk kekurangan dan kelebihan adalah konsekuensi dari keputusan tersebut.
Sedangkan untuk situs Wapres, lanjut Made, saat ini dirinya masih pada taraf diskusi mengenai bantuan teknis yang dapat kami berikan sebagai bentuk pengabdian masyarakat dari Universitas Gunadarma yang merupakan pilar ketiga dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
"Kampus Universitas Gunadarma sangat terbuka sekali memberikan bantuan kepada publik. Saat ini banyak situs Sekolah dan publik yang pengembangannya dilakukan oleh Universitas Gunadarma,' ujarnya.
Sumber : http://techno.okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar