Tengkurap membuat bayi belajar mengangkat leher dan memutar kepalanya sehingga membuat otot leher dan pundaknya kuat. (Foto: Google)
DENGAN melakukan kegiatan tummy time, pertumbuhan bayi akan semakin sempurna. Kepala bayi tidak akan menjadi peyang, sementara otot lengan, leher, pundak, dan dada akan semakin kuat.
Suksesnya kampanye bayi untuk tidur telentang agar mencegah kematian bayi atau disebut dengan sudden infant death syndrome (SIDS) menjadikan bayi kurang menghabiskan waktu bermain dengan tengkurap dan bertumpu pada perutnya (tummy time).
Padahal, tummy time sangat baik untuk perkembangan bayi. Mengapa? Sebelum mengarah ke sana, terlebih dahulu dijelaskan apa itu definisi tummy time. Tummy time adalah waktu yang dihabiskan si bayi untuk tengkurap atau bersandar pada perutnya.
Menurut Laura Jana MD, dokter anak dari Nebraska, Amerika Serikat, dan penulis buku
“Heading Home with Your Newborn”, seperti dikutip webmd.com, karena kebanyakan bayi sekarang tidur dengan kondisi telentang, maka disarankan bayi memperbanyak waktu saat terjaga dengan bermain sambil tengkurap.
Dengan tengkurap, Laura mengatakan, bayi akan membia sakan diri untuk tidakhanya memandang sekitarnya dari sudut yang berbeda, juga sekaligus melatih si bayi untuk mengangkat lehernya dan memutar kepalanya sendiri. Hal ini akan membuat otot leher dan pundaknya kuat.
Tanya Altmann MD, seorang dokter anak di California, Amerika Serikat, menyebutkan, ”Tidak hanya bagaimana dia melakukan itu, saat telungkup bayi juga perlu belajar bagaimana mendongakkan kepalanya saat kegiatan ini.”
Bayi juga perlu berlatih untuk dapat memutar kepalanya saat menanggapi apa yang terjadi di sekitar mereka dan menjaganya tetap tegak saat bergerak.
”Seperti juga kejadian penting lainnya pada anak, mereka akan meningkatkan keterampilan melalui latihan teratur,” kata Altmann, yang juga penulis buku “Mommy Calls: Dr. Tanya Answers Parents’ Top 101 Questions About Babies and Toddlers”.
Bermain dengan tengkurap juga diyakini dapat membantu kepala bayi agar berbentuk bulat sempurna. Sebab, hampir semua orangtua menidurkan bayi dengan telentang. Para dokter anak meyakini hal tersebut akan membentuk kepala menjadi datar atau disebut juga dengan plagiocephaly.
Usia berapa anak mulai boleh melakukan tummy time? Chris Tolcher MD FAAP, seorang dokter anak di University of Southern California School of Medicine, mengatakan, sebenarnya tummy time boleh dilakukan sesaat setelah bayi lahir. Namun, tepatnya disarankan sejak berumur satu bulan. Ada jeda waktu selama satu bulan. Hal itu untuk memastikan tali pusat bayi sudah lepas dan si bayi sudah cukup nyaman untuk telungkup. Namun, apabila Anda melihat bayi merasa nyaman saat tummy time, maka kegiatan tersebut dapat dilakukan segera sebelum bayi memasuki usia satu bulan.
”Saya termasuk orang yang percaya sekali bahwa secepatnya Anda memulai tummy time, si bayi juga akan cepat berkembang dan menerima keadaan tengkurap sebagai kegiatan alami,” kata Jana. “Dan mungkin Anda akan terkejut bahwa ada bayi yang baru lahir, tetapi sudah bisa memutar kepalanya dengan baik,” tambahnya.
Scott Cohen MD FAAP, dokter anak dari Cedars Sinai Medical Center, Amerika Serikat, menjelaskan bahwa tidak ada aturan baku mengenai berapa lama waktu untuk si bayi bermain sambil tengkurap. Namun, dia menyarankan sekitar sekali per hari dengan waktu yang sekiranya si bayi kuat untuk menjalaninya. Entah itu 15 detik atau 15 menit, tergantung kondisi bayi. Jika si bayi mulai terlihat gusar atau menangis, tandanya dia sudah mulai tak nyaman.
”Sejumlah bayi pada awalnya menolak bermain sambil tengkurap karena mereka tidak memiliki kontrol yang baik dan sulit untuk mengangkat kepala mereka. Tetapi akhirnya, dengan latihan secara berkala, bayi tersebut akhirnya bisa melakukannya dengan baik,” kata Cohen yang juga penulis buku ”Eat, Sleep, Poop: A Complete Common Sense Guide to Your Baby’s First Year”.
Lalu, bagaimana apabila si bayi kurang suka dengan kegiatan tummy time? Sebenarnya, semakin cepat Anda mengajarkan tengkurap, maka akan lebih baik bagi perkembangan bayi. Namun, beberapa bayi memiliki alasan yang kuat untuk tidak bisa melakukannya, bahkan merasa kegiatan ini membutuhkan kerja keras. Namun, harus disadari apabila bayi mendengus dan menjerit-jerit tidak selalu berarti bayi tidak suka latihan tummy time.
”Saya informasikan kepada orangtua bahwa bukan berarti karena seorang bayi tiba-tiba ‘mengeluh’ saat kegiatan tummy time, itu tidak selalu berarti mereka tidak menyukainya,” kata Jana.
“Bagi beberapa bayi, kegiatan bertumpu pada perut membuat mereka ‘ngos-ngosan’, yang akhirnya terlihat dari sikapnya yang terus berontak,” paparnya.
Bagaimana jika bayi Anda marah saat tummy time? ”Teruslah berusaha,” tegas Cohen. “Semakin banyak latihan dan praktik akan lebih baik. Dan ketika kepala dan leher mereka sudah mulai kuat menyangga, mereka akan menikmati kegiatan ini,” katanya.
Setiap bayi memiliki tahaptahap tertentu ketika sudah siap. Jadi, jangan khawatir jika bayi Anda tidak melakukannya dengan segera. Berkomunikasilah dengan dokter anak atau psikolog jika Anda memiliki, pertanyaan soal ini. ”Sementara itu, jangan malu untuk mencoba terus bermain dengan tengkurap sehingga menjadi kegiatan yang menyenangkan dan menjadi bagian dari kegiatan sehari-hari,” kata Altmann.
Akhirnya, ingatlah bahwa bermain dengan tengkurap hanya boleh dilakukan oleh bayi ketika mereka sudah bangun dan selalu diawasi. ”Bayi tidak boleh diizinkan untuk tidur telungkup karena meningkatkan risiko SIDS,” kata Tolcher. “Mereka harus selalu ditidurkan dengan alas yang halus, permukaan datar, tanpa banyak benda (mainan, selimut, bantal) di sekitarnya yang mungkin menghambat jalan napas dan menyebabkan masalah pernapasan,” katanya.
Sumber : http://lifestyle.okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar