Air Panas Banyuwedang bersumber dari mata air panas yang muncul di pantai. Air panas ini berada di bawah air pada waktu air pasang. Merupakan sumber air panas terbesar, bangunan beton pengaman dibuatkan dalam bentuk lingkaran yang berfungsi sebagai tanggul, sehingga pada saat air pasang air panas tersebut tidak bercampur dengan air laut. Air panas ini banyak mengandung belerang dengan rata-rata suhu 40 derajat celcius.
Karena kandungan belerangnya yang cukup tinggi, air panas ini dipercayai secara meluas bahkan sampai ke pulau Jawa karena air panas ini dapat menyembuhkan beberapa penyakit terutama penyakit kulit. Tidak mengherankan apabila banyak orang-orang yang datang ke tempat ini dengan harapan penyakitnya dapat sembuh. Pantai dimana terdapat sumber air panas ini ditumbuhi tanaman bakau yang mencegah abrasi pantai. Dapat dikatakan pantai Bayuwedang ini bebas dari abrasi.
Adanya teluk dan beberapa pasir putih di sekitarnya menambah asset pariwisata di sekitar Banyuwedang ini. Air Panas Banyuwedang terletak di Desa Pejarakan Kecamatan Gerokgak 60 km dari kota Singaraja, dipinggir batas kawasan Taman Nasional Bali Barat. Di sebelah selatan jalan raya ke Air Panas Banyuwedang termasuk kawasan Taman Nasional, sedangkan di sebelah utaranya adalah kawasan Batu Ampar yang terdiri dari tanah berkapur. Kawasan Batu Ampar ini oleh daerah tingkat II Buleleng telah direncanakan sebagai kawasan wisata baru, mengingat adanya potensi daya tarik yang besar, diantaranya adalah adanya Taman Laut di sekitar Pulau Menjangan.
Jalan menuju air panas Banyuwedang dari jalan raya jurusan Singaraja-Gilimanuk telah dikeraskan, demikian pula telah dibangun fasilitas parkir. Di sumber air panas yang ditanggul dibangun sebuah bangunan dengan beberapa kamar mandi tertutup. Di areal Air Panas Banyuwedang terdapat juga beberapa fasilitas WC yang dibangun oleh Taman Nasional Bali Barat, dan beberapa tempat berteduh. Jumlah kunjungan wisatawan Nusantara tinggi jika dibandingkan dengan Mancanegara. Pengunjung yang datang kebanyakan dengan tujuan untuk berobat. Pengunjung yang dari pulau Jawa kebanyakan berasal dari Daerah Banyuwangi.
Sesungguhnya sumber air panas Banyuwedang terletak ditengah-tengah hutan bakau di pinggir pantai. Daerah sekitarnya relatif gersang karena tanahnya terdiri atas tanah kapur dan tidak terdapatnya sungai yang dapat menjadikan sumber air untuk penghijauan sekitarnya. Oleh karenanya tanaman yang banyak tumbuh adalah tanaman yang tidak banyak membutuhkan air, seperti yang dikenal di Bali sebagai pohon "bekeul" atau "bangyang". Adanya air panas yang mengandung belerang yang terletak di pinggir pantai ditunjang dengan daerah yang jarang penduduknya sehingga dapat diciptakan suasana tenang, menyebabkan Pemerintah Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Bali akan mengembangkan daerah ini sebagai Kawasan Pariwisata Untuk Kesehatan, atau yang umum disebut "Health Tourism".
Sumber : http://www.bhutours.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar